Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Netizen

28 Juni 2024   18:57 Diperbarui: 29 Juni 2024   00:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: suarasurabya.net

Di balik layar maya, kita bertarung,
Dalam perang kata, pedang tanpa sarung,
Semua ingin jadi raja, di singgasana maya,
Namun hanya bayangan, yang tersisa di sana.

Para netizen, pelaut di lautan piksel,
Mengarungi gelombang hoaks, tak berlabuh di akal,
Memancing dengan umpannya, kata-kata tajam,
Menyayat hati, dalam gelap tak terjamah.

Kita ini burung dalam sangkar virtual,
Berkicau lantang, namun tanpa makna,
Mencari validasi, bagai dahaga di gurun pasir,
Namun yang kita temukan, hanya ilusi yang kian pudar.

Baca juga: Anugerah Terindah

Mereka, pahlawan di balik avatar,
Menghujat, memuja, tanpa pikir panjang,
Seakan dunia nyata, tak lagi penting,
Terjebak di pusaran, siklus tanpa ujung.

Ah netizen, cermin retak bangsa,
Refleksi diri yang enggan mengakui dosa,
Di mana akal budi, dan hati nurani,
Lenyap di tengah keramaian, gema sunyi.

Baca juga: Lukisan Senja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun