Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku, Kau, Kita dan Mereka

28 Juni 2024   08:05 Diperbarui: 28 Juni 2024   08:45 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku, sebatang pohon yang menari dengan angin,
Mencari arti di setiap hembusan rindu.
Kau, bintang yang bersinar di malam gelap,
Menyinari jalan hatiku yang terbuka.

Kita, dua jiwa yang bertemu di perbentangan waktu,
Menyatu dalam irama cinta yang abadi.
Mereka, bayang-bayang yang melintas di kejauhan,
Mengisi ruang kosong dengan misteri dan keajaiban.

Aku, melukis impian di langit biru,
Menyusun kata-kata menjadi puisi yang indah.
Kau, pelangi yang mewarnai dunia kelabu,
Memberikan makna pada setiap detik kehidupan.

Kita, seperti ombak yang beriringan menuju pantai,
Melangkah bersama dalam arus kehidupan.
Mereka, sepenggal cerita yang terpahat di sejarah,
Menjadi bagian dari perjalanan keabadian.

Aku, Kau, Kita, dan Mereka,
Berpadu dalam tarian takdir yang mengalun.
Di dunia yang penuh warna dan ragam,
Kita bersatu dalam keindahan cinta dan persahabatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun