Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Inefesiensi Cinta

23 Juni 2024   15:15 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lorong-lorong senja yang merona, Cinta melukis bayangan di atas duka, Setiap detik adalah sajak yang tersesat, Mengalun dalam hening yang tak bersekat.

Ada kisah di balik mata yang terpejam, Rindu merayap dalam sunyi malam, Seperti angin yang mengejar bayang-bayang, Menabur benih asa di padang ilalang.

Cinta, oh cinta, tak mengenal efisiensi, Mengukir jejak dalam setiap insiden, Tersenyum di balik air mata yang merayap, Memeluk luka dengan kehangatan yang lelap.

Baca juga: Abstraksi Cinta

Seperti daun gugur yang menari di udara, Hati bergetar dalam ritme yang sama, Mencari arti dalam bisikan lembut, Terkadang tersesat dalam labirin yang ribut.

Ketika malam berbisik pada sang rembulan, Cinta menjelma dalam mimpi yang beralun, Tak peduli akan waktu yang berlalu, Dalam ketidakefisienan, kita pun menyatu.

Biarlah cinta menjadi misteri yang abadi, Seperti pelangi di ujung cakrawala, Meskipun tak selalu kita mengerti, Namun dalam setiap detik, cinta kita rasa.

Ymlapu

Baca juga: Metodologi Cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun