Setiap tanggal 14 Juni, dunia merayakan Hari Donor Darah Sedunia (World Blood Donor Day/WBDD). Dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2004, Hari Donor Darah Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan darah yang aman dan mengucapkan terima kasih kepada para pendonor darah sukarela atas sumbangsih mereka. Tahun 2024 menandai peringatan 20 tahun hari bersejarah ini, sebuah pencapaian yang mencerminkan dua dekade dedikasi, solidaritas, dan upaya tak kenal lelah dari pendonor darah di seluruh dunia.
Sejarah Donor Darah
Donor darah memiliki sejarah panjang yang mencakup lebih dari satu abad. Ide dasar untuk mentransfusikan darah dari satu individu ke individu lain pertama kali muncul pada abad ke-17. Dokter Inggris, William Harvey, menemukan sistem sirkulasi darah pada tahun 1628, yang menjadi landasan penting bagi pemahaman tentang transfusi darah.
Namun, usaha pertama dalam transfusi darah sering kali gagal karena kurangnya pengetahuan tentang golongan darah dan mekanisme imunologi. Pada tahun 1818, dokter Inggris lainnya, James Blundell, berhasil melakukan transfusi darah manusia pertama untuk mengobati perdarahan postpartum pada wanita. Meskipun demikian, prosedur ini masih sangat berisiko dan tidak umum dilakukan.
Kemajuan signifikan terjadi pada awal abad ke-20 ketika Karl Landsteiner, seorang ahli biokimia Austria, menemukan golongan darah A, B, dan O pada tahun 1901. Penemuan ini sangat penting karena mengidentifikasi ketidakcocokan golongan darah sebagai penyebab reaksi transfusi yang sering fatal. Pada tahun 1930, Landsteiner dianugerahi Hadiah Nobel untuk penemuannya ini.
Selama Perang Dunia II, kebutuhan akan darah meningkat drastis, dan program donor darah massal mulai dikembangkan. Palang Merah Amerika memimpin upaya ini, mengorganisir bank darah pertama dan menetapkan standar untuk pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi darah. Inisiatif ini kemudian menyebar ke seluruh dunia, dan bank darah modern mulai terbentuk.
Ide untuk Hari Donor Darah Sedunia muncul sebagai respons terhadap kebutuhan darah yang terus meningkat di seluruh dunia. Penetapan tanggal 14 Juni bertepatan dengan hari lahir Karl Landsteiner, seorang ilmuwan Austria yang menemukan sistem golongan darah ABO, penemuan yang merevolusi transfusi darah modern dan menyelamatkan jutaan nyawa.
Tujuan utama Hari Donor Darah Sedunia adalah:
Meningkatkan Kesadaran Global: Menyoroti kebutuhan akan darah yang aman dan pentingnya donor darah dalam menyelamatkan nyawa.Mengucapkan Terima Kasih: Menghargai dan mengakui para pendonor darah yang telah mendonorkan darah mereka secara sukarela dan tanpa pamrih.
Mendorong Partisipasi Baru:
Mengajak lebih banyak orang untuk menjadi pendonor darah, khususnya di kalangan muda.