Setelah Mati Di Ujung Senja
Setelah punggung para pelayat hilang dalam pandangan, aku masih terkapar kaku
Aku bertemu malaikat, hanya bertatapan tak saling menyapa atau secuil tanya.
Malaikat judes menyambut kematian orang gila, bukankah aku juga manusia
"Duduk, mari bicarakan perjanjian kita". Kata malaikat masih sedikit sinis
"Kenapa kau menjadi gila?"
"Mati di ujung senja"
Sesui perjanjian
"Kau harus mati sekarat di ruang rawat inap, stroke, hipertensi, kolesterol, asam urat, asam lambung, menduduki jabatan penting di pemerintahan.
Jangan merubah perjanjian seenaknya saja"
Aku masih membisu
Tatapanku nanar
Aku hanya ingin mati sambil tersenyum
Mati dalam pelukan senja dalam keadaan gila.
Cikarang, Â November 2022
YM.Lapu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI