Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seikat Bunga

28 Oktober 2022   06:38 Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:02 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memegang seikat bunga/sumber: Piqsels

Seikat Bunga 

Pada malam
gelap
Sunyi senyap
Ingatku
merayap
Menyusur masa berlalu

Sesaat
aku kembali
Dalm gerimis yang temaram
malam itu
Tanpa angin
Tanpa guruh
Tiba tiba engkau berkata sudahi semuanya

Baca juga: Kebuntuan

Seikat bunga kertas pemberianmu
Basah di dadaku
Wanita mana yang tak punya
air mata
Bila cintanya ditinggal  begitu saja

Cikarang, Oktober 2022
YM.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Senja dan Kita

Baca juga: Yang Terucap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun