Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Malam Senin

31 Agustus 2022   02:13 Diperbarui: 31 Agustus 2022   02:20 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Malam Senin 

Pada rintik hujan malam itu
Lampu jalanan
Bau tanah basah
Harum kedai kopi
Aroma sate madura

Bau asap angkot
Aroma roti dari panggangan
Harum sambal terasi
Aroma bakso urat
Wangi rendang padang

Wangi tubuhmu dan dia
Kupandngi wajamu dan dia
Kau termenung, dia gelisah
Aku merenung  dalam derai hujan
Titik-titik hujan melambat

Baca juga: Hujan

Roda terus berputar
Dalam tangis yang tertunda
Ucapku dalam diam
Tuhan, aku mencintai mereka

Jalanan, Agustus 2022

YM.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Aroma Fana

Baca juga: Sebuah Perjalanan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun