Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elegi Manusia Bodoh

15 Agustus 2022   15:49 Diperbarui: 22 Agustus 2022   04:05 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elegi Manusia Bodoh

Boleh kau menjadi matahari pagi nanti
Namun kau perlu tahu
Ku harus segera meluruh dari daun dan batang perdu ini
Lalu sembunyi di balik akar-akar rumput.

Aku kembali membumi
Pahami... aku tetap sebulir embun dan kau matahari
Persentuhan ini telah dibatasi
Ku tahu kau tak pernah sungguh meyakini cinta yang kubawa ini begitu penuh.

Baca juga: Sepi Tak Diam

Rahasia apa yang kau kira ada di baliknya?
Ku tak pernah simpan sesuatu di situ
Keberadaanku di sini tetap untuk menjaga kuil cinta yang telah kita bangun.

Namun sepertinya ku akan pergi saat kau tak bisa meyakiniku dengan hati lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kesendirian

Baca juga: Mimpi Tergantung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun