Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keresahan

1 Agustus 2022   09:30 Diperbarui: 22 Agustus 2022   03:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keresahan 

Mungkin Esok.
Ataukah kapan.
Sebagian dari mereka kini menunggu harapan kosong.
Seperti bulan merindukan pungguk.

Kelelawar berdasi, drakula, parasit.
Perihnya luka yang tertoreh
tercucur darah segar.
Tertampung mengelas anggur.

Baca juga: Anjingku, Babi

Masih juga kau rebut gelas itu, Serakah, lihat mereka hampir mati kehausan...Gersang
Dan kalian berhipotermia ria di ruangan berpendingin.

Muak, isi perut tergerus habis berbau anyir karena janji hampa, jangan lagi, Cukup.

Cukup, jangan ucapkan lagi.

Bekasi 2018

Baca juga: Kesendirian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun