Engkaulah alasan aku menulisÂ
Merangkai bait demi bait puisi  pada ranum wajahmu
Merajut kata demi kata, pada hitam rambutmu
Menjadikannya sebuah doa pengatar  tidur
Engkaulah sebab aku memulai langkah kecil ini
Menjelajahi luasnya malam dalam diam yang sunyi
Memungut aksara demi aksara pada jantung malam Â
Menjadikannya sebuah doa pengantar pagi
Tanpamu malam bagaikan deretan aksara tanpa makna
Seperti hiasan yang membosankan di dinding malam
Tanpamu bagaikan raga terperangkap letih yang mendera
Seperti sehabis menjelajahi luasnya malam tanpa cahaya
                         Â
                    ** *YM***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H