Semarang - Tim dosen Unnes memperkenalkan program pembelajaran penguatan literasi numerasi bagi guru-guru MGMP. Program ini untuk membantu menguatkan literasi numerasi anak-anak Indonesia yang berada pada kondisi rendah. Â Berdasarkan hasil penilaian PISA (Programme for International Student Assessment), Indonesia masih rendah dalam literasi numerasi. Terbukti pada tahun 2018 Indonesia menempati posisi peringkat 73 dari 79 negara dengan skor 379.
 Program ini diperkenalkan melalui pelatihan penguatan literasi numerasi kepada para pengurus MGMP matematika rayon Semarang. Pelatihan diikuti oleh 15 orang pengurus MGMP yang diketuai oleh Bapak Agus Supriyanto, S.Pd, M.Kom.  Pelatihan di selenggarakan pada  hari Jumat 18 November 2022 yang lalu, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang yang beranggotakan Prof. Dr. YL. Rer.nat. YL. Sukestiyarno, Prof. Dr. Kartono, M.Pd, Prof. Dr. Isti Hidayah, M.Pd. Anggy Trisnawan Putra, S.Si, M.Si, Dani Kusuma, Setiyani, Grifit Afif.
Bertindak sebagai pemateri dalam kegiatan pelatihan tersebut yaitu Prof Dr. YL. Sukestiyarno, MS yang menyampaikan materi berupa pentingnya Literasi Numerasi bagi kemajuan bangsa. Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil kesimpulan.
Solusi.
Hal yang paling utama dalam mengatasi rendahnya kemampuan literasi numerasi anak-anak Indonesia, Guna mendukung dan membantu melaksanakan program peningaktan literasi numerasi  tersebut di atas,  pengabdi melakukan penawaran program perbaikan pembelajaran yang dapat membawa siswa pada capaian kemampuan literasi numerasi. Program berupa pendampingan pada para guru menyiapkan pembelajaran termasuk membuat aplikasi tekonologi e-modul dan melaksanakan program pembelajaran. Penyiapan pembelajaran berupa bagaimana memfasilitasi lingkungan belajar literasi numerasi, menyusun perangkat pembelajaran yang dapat diterapkan pada lingkungan belajar literasi numerasi, menyiapkan bahan ajar berupa produk teknologi e-modul. Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran adalah mengimplementasikan perangkat pembelajaran tersebut. Setelah dilakukan pendampingan untuk pembelajaran selanjutnya guru diharapkan terjun ke lapangan yaitu ke kelas untuk melihat dampak p otensial ke siswa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H