Mohon tunggu...
Yitno Utomo
Yitno Utomo Mohon Tunggu... Penulis - Dosen serta Menjabat Sebagai Koordinator Informasi dan Komunikasi Publik

Youtuber, Fofografer, Designer, Conten Creator, Author

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pers Nasional 2023 : Wartawan dan Author Seumur Hidup

10 Februari 2023   01:55 Diperbarui: 10 Februari 2023   02:24 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Dahlan Iskan tahun 2014, RDI (Dok. Yitno)

Surabaya – Setiap tanggal 9 Pebruari, maka kita akan selalu mengingat sepak terjang dari Wartawan. Kejayaan Koran yang terlindas oleh radio, dan tetap eksis kembali. Tak berselang lama terlindas kembali oleh keberadaan Televisi, Apakah selanjutnya Koran bubar ? pertanyaan yang sering dimunculkan oleh para pengejar berita atau juga sering disebut kuli tinta. Oh ternyata, tidak juga Koran habis di masa itu.

Koran memiliki pangsa pasar tersendiri, berita melalui Koran masih dielu-elukan sebagai barometer kejadian yang update dan benar. Media elektronik masih belum dijadikan rujukan yang berarti terhadap setiap kejadian. Kepercayaan masyarakat kadangkala masih harus menunggu Koran sekelas; Jawa Pos dan Tempo sebagai komparasi atas berita yang dibuat oleh media elektronik. Sebab masyarakat awam menganggap televisi dan radio adalah media hiburan, kaitanya dengan tayangan sinetron, komedi maupun live show yang menempati proporsi tertinggi dari kedua media tersebut.

Apakah Koran, akan berselang lama dalam mempertahankan eksistensinya ? dihadapan maraknya dunia internet, social media yang gencar dan tak terbendung. Sungguh kami tak bisa menjawabnya. Mengingat Tik Tok lebih cepat mengabarkan berita untuk suatu kejadian, penyebarannya secepat kecepatan suara dan cahaya (waktu saya kecil, barometer kecepatan adalah itu).

Bersama Dahlan Iskan tahun 2014, RDI (Dok. Yitno)
Bersama Dahlan Iskan tahun 2014, RDI (Dok. Yitno)

Maknai saja Hari Pers Nasional sebagai Author Seumur Hidup. Penulis seumur hidup, pasti punya ciri khas untuk bercerita. Entah serius, bercandaan atau ada yang hiperbola. Itu adalah gaya selingkung dari si empunya sebagai jurnalis. Sudah tidak perlu dibatasi dengan predikat wartawan senior karena menuliskan suatu berita dan cerita dalam Koran dengan oplah yang besar. Cukup menuliskan pada media yang tersedia, untuk bisa dibaca oleh jutaan pasang mata.

Tema yang diangkat dalam Hari Pers Nasional 2023, yaitu “Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat"

Makna terpentingnya adalah wartawan harus tetap berkomitmen sebagai pengumpul, penyaji dan penyebar informasi kepada masyarakat. Wartawan yang diberikan kebebasan dalam berpikir, menggali informasi serta menyajikan secara benar. Maka masyarakat juga akan terbebas dari berita hoax. Sebab secara individu orang diberikan kemudahan untuk bisa membuat tulisan, membuat caption dari gambar yang disebarkan, bebas dan cepat. Tanpa adanya tahapan seperti; News Writing, News Editing, News Publishing. Saat ini kecenderungan, seseorang melakukan pencarian informasi (News hunting) langsung disebarkan. Mudah tapi kacau.

Jadilah Author seumur hidup, lebih-lebih jika bisa mencari hidup dari tulisan. Profesi seperti kami yang menekuni dunia pendidikan, lebih tepatnya disebut Author. Kami mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2023. Pers harus diberikan keleluasan dan kebebasan ruang geraknya dalam menjalankan fungsinya. Perlu diingat pers merupakan pengawas dan kontrol social, namun harus tetap berpegang teguh pada etika kejurnalistikan. (YU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun