Ditengah musim yang hancur lebur, Manchester United berhasil menambah koleksi trofinya. Sebiji Piala FA dipersembahkan oleh manajer Erik ten Hag di tahun kedua kepelatihannya.
Bagi Ten Hag, ini adalah persembahan trofi kedua setelah tahun lalu berhasil menjuarai Piala Liga atau Piala Carabao. Tiga final dan dua trofi dalam dua tahun menurut Ten Hag, tidak jelek-jelek amat.
Kalau dilihat dari gengsi trofi yang didapat, Piala FA jelas lebih bergengsi dari Piala Carabao. Dalam soal pencapaian trofi pencapaian MU bersama Ten Hag musim ini bisa dibilang mengalami progres positif.
Dari juara Carabao jadi juara FA, kalau tren itu menaik terus maka seharusnya tahun depan mereka bisa jadi juara Premier League. Eaa...
Tapi sayangnya, dalam sepakbola apalagi Liga Inggris hal tersebut tentu tidak akan dengan mudah terjadi.
Bahkan, Ten hag pun sedang dalam evaluasi manajemen, nasibnya di United juga belum tentu bertahan lama. Konon bahkan, manajemen setan merah itu sudah menghubungi beberapa manajer lain kandidat pengganti ten Hag untuk musim depan.
Ya, meski secara trofi United era Ten Hag cenderung berprogres positif namun secara keseluruhan musim ini United hancur lebur.
DI tahun kedua kepelatihannya, United-nya Ten Hag memiliki performa yang tidak lebih baik dari tahun pertamanya.
Musim lalu, MU menempati posisi posisi tiga di klasemen akhir Premier League, jadi finalis Piala FA dan juara Piala Carabao.
Capaian cukup fantastis Ten Hag di tahun pertama membuat harapan besar muncul menjelang musim kedua.