Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Atalanta Berpesta, Leverkusen Tak Perlu Menangis

23 Mei 2024   08:01 Diperbarui: 23 Mei 2024   08:06 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Final liga malam Jumat di malam kamis. Wakil Italia, Atalanta keluar sebagai juara setelah memenangkan partai final melawan klub asal Jerman yang tahun ini begitu digdaya, Bayer Leverkusen.

Malam yang amat istimewa buat Atalanta karena ini adalah trofi pertama mereka sejak klub ini jadi juara Coppa Italia tahun 1963. Capaian juara Liga Eropa adalah trofi major kedua dalam sejarah klub Atalanta Bergamo.

Jelas, ini adalah malam istimewa bagi Atalanta.

Dan tim yang mereka kalahkan di final, wadidaw.., Bayer Leverkusen, juara Bundesliga musim ini yang mematahkan dominasi abadi Bayern Munchen. Leverkusen adalah tim yang tak terkalahkan sepanjang musim, yang semua orang termasuk saya mengira bahwa mereka bakal menggenapi kejayaan musim ini di final Liga Eropa.

Nyatanya anak asuhan Gian Piero Gasperini justeru yang mampu melesakkan tiga gol tanpa mampu dibalas sekalipun oleh sang juara Jerman itu. Dan, skor telak 3-0 tercatat dalam sejarah final Piala Liga Eropa 2024.

Ademola Lookman, striker Atalanta mengalami malam terbaik dalam karier sepakbolanya sejauh ini. Dua gol dibuat Lookman di babak pertama dan satu lagi pada babak kedua. Hatrick alias tiga gol ia lesakkan untuk membawa Atalanta menjadi kampiun dalam kompetisi kasta kedua Eropa.

Ya, meskipun "hanya" kasta kedua, namun ini tetap kompetisi Eropa, dan bagi Atalanta ini adalah hal maksimal yang bisa mereka raih.

Pada partai final ini secara keseluruhan bisa dibilang Atalanta memang tampil lebih baik, lebih efektif dan layak menang. Leverkusen meski menguasai pertandingan hanya sedikit sekali memberi ancaman yang masuk dalam kategori berbahaya ke gawang Juan Musso, kiper Atalanta asal Argentina.

Sebaliknya Atalanta menampilkan pressing ketat dan tampil efektif menciptakan lebih banyak peluang dan mengeksekusinya jadi gol.

Jeda turun minum saat Atalanta unggul dua kosong, saya masih berpikir kalau anak-anak Xabi Alonso bakalan bisa comeback di babak kedua karena memang mereka sering melakukannya di musim ini. Musim ini Leverkusen memang sering berada dalam keadaan tertinggal lalu konsisten melakukan serangan, berhasil mencetak gol lalu akhirnya  menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun