Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Yang Betul-Betul Benar

23 Mei 2023   05:42 Diperbarui: 23 Mei 2023   05:58 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: istockphoto.com 

Yang paling bener itu memang yang sedang-sedang saja. Tidak berlebihan, secukupnya...

Misal di jalan raya,

Berkendara terlalu cepat alias ngebut di jalan raya tanpa mengingat batas kecepatan dan suasana jalan raya adalah sebuah kezaliman. Itu jelas karena bisa membahayakan orang lain.

Namun, berkendara terlalu lambat, juga merugikan orang lain. Apalagi di jalan sempit yang menyusahkan pengendara di belakangnya kesulitan saat ingin mendahului.

Pengendara lambat ini bisa truk dengan muatan berat. Bisa juga bapak-bapak yang sedang mengajak anak batitanya keliling jalan raya. Bisa juga adik-adik yang sedang belajar nyetir mobil.

Terlalu cepat bikin susah, terlalu lambat juga sama saja...

Yang paling bener itu memang yang sedang-sedang saja, secukupnya...

Tapi.., kalau kata Mas Iksan Sekuter, Kiri dikira komunis, Kanan dicap kapitalis, Keras dikatai fasis, Tengah dinilai tak ideologis...

Wah, yang di tengah pun punya potensi salah. Sedang-sedang saja belum tentu benar kalau begitu...

Ini kayak pas pemilu ada dua kubu kemarin. Yang satu pembela Pak Jokowi yang satu pembela Pak Prabowo. Entah dengan latar belakang dan kepentingan apa. Pokoknya ada dua kubu, begitulah....

Keduanya lalu terbiasa saling hujat sehingga kaum tengah jadi bosan dan jengkel. Saking jengkelnya lalu milih golput...

Nah jadinya ya.., Ikut ini salah, ikut itu salah, tidak ikutan malah lebih salah lagi...

Semua jadi serba salah. Tapi mana bisa serba salah?

Kan katanya dunia ini penuh keseimbangan, ada hitam ada putih. Ada isi ada kosong. Ada siang ada malam.

Ada salah ada benar tentunya... Diantara banyak hal salah tentu ada yang benar.

Tapi benar menurutku belum tentu benar menurutmu

Pun benar menurutmu bisa jadi salah menurutku...

Sepertinya memang begitu, karena konon kebenaran mutlak yang hakiki itu tidak bisa ditemukan di tempat yang fana ini...

Apa pula ini, ngomongin jalan raya lalu jadi sok berfilsafat tentang kebenaran?

Entahlah, aku hanya ingin menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun