Di tengah ada trio Persib-Persebaya: Ricky Kambuaya, Marc Klok dan Marselino Ferdinan. Ya, saat ini Klok dan Kambuaya adalah rekan satu tim di Persib, sedangkan Marselino adalah mantan rekan seklub Kambuaya saat di Persebaya.
Lima menit awal ditandai dengan gol Egy Maulana Vikri yang dianulir karena terlebih dulu offside. Lalu Jordi Amat yang salah passing dan membahayakan gawang Nadeo. Awal pertandingan memang Jordi Amat seperti belum terlihat nyaman bermain. Ya, meski sudah punya banyak pengalaman, yang namanya debut timnas tentu berbeda.
Dan akhirnya yang ditunggu-tunggu terjadi juga di awal laga. Gol untuk Indonesia menit ketujuh.
Umpan silang Pratama Arham dari sisi kiri disambut tendangan voli yang tidak tetlalu keras namun akurat oleh Egy. Bola masuk ke gawang Kamboja dan skor 1-0 untuk Indonesia.
Pemain Indonesia seperti makin enak melakukan penyerangan. Namun Kamboja tidak mau kalah begitu saja dan tidak menunggu lama mereka merespons dengan baik.
Berawal dari tendangan sudut, sundulan Sareth Krya mengarah ke sudut yang sangat sulit dijangkau kiper. Bola membentur gawang lalu masuk tanpa mampu dihalau oleh Nadeo. Menit 15 Â skor kembali imbang.
Selanjutnya, Kamboja kembali fokus bertahan. Dan mereka melakukan dengan cukup baik, sulit sekali pemain Indonesia bisa masuk ke kotak penalti.
Sampai akhirnya serangan cepat di menit 35 Marselino Ferdinan melepaskan umpan mendatar ke kotak penalti yang sudah ada Witan Sulaiman. Bola mudah buat Witan yang sudah ada di depan gawang untuk mengeksekusi gol kedua buat Indonesia.
Babak kedua permainan timnas cenderung menurun. Penyakit lama, main agak bagus satu babak lalu ngedrop di babak kedua. Kamboja babak kedua masih mengandalkan serangan balik, tampil lebih berbahaya dibanding babak pertama. Beberapa kali serangan mereka cukup intens mengancam gawang Indonesia.
Ya, konsistensi masih menjadi PR utama Shin Tae-yong. Ini baru melawan Kamboja, belum Thailand atau Vietnam, penurunan fisik maupun performa jelas akan menguntungkan lawan.
Masalah lama lainnya adalah penyelesaian akhir. Tidak adanya Dimas Drajad belum bisa ditutup oleh Spasojevic maupun Rafli.