Dan tentu sebagai target man, Giroud tidak bisa bekerja sendiri. Ia ditopang oleh pemain-pemain yang bisa memanjakannya di kotak penalti. Ada Ousmane Dembele dan Kylian Mbappe di sayap kanan kiri, ada Antoine Griezmann yang menjadi playmaker. Pun masih ada Adrien Rabiot dan Aurelien Tchouameni dari tengah lapangan. Masih ditambah Theo heranndez bek sayap AC Milan yang rajin membantu penyerangan dan memiliki kualitas umpan akhir yang baik dan sudah dikenal dengan baik oleh Giroud karena mereka satu tim di Milan.
Giroud seperti menjadi kepingan puzzle yang tepat untuk timnas Perancis di lini depan. Right man on the right place.
Gol pertama Giroud dibuat ke gawang Australia. Gol itu dicetaknya dengan tinggal mencocor bola di kotak penalti menerima umpan Adrien Rabiot yang menyisir dari sisi kiri penyerangan. Kiper sudah out of position dan dengan tanpa susah payah bola dicocor Giroud melesak masuk ek gawang.
Gol kedua juga dibuat ke gawang Australia, kali ini Kylian Mbappe yang melayani Giroud. Crossing matangnya dari sisi kiri dengan sempurna disundul oleh Giroud yang berdiri bebas di kotak penalti. Ada dua bek Australia didekatnya tapi tidak memberikan gangguan berarti. Bola sundulan yang sulit dijangkau oleh kiper manapun.
Gol ketiga dibuat ke gawang Polandia saat 16 besar. Kembali Kylian Mbappe memberi assist, kali ini melalui umpang terobosan, Giroud lepas dari penjagaan bek Polandia dan tendangan pelan terarah dari dalam kotak penalti menaklukkan kiper Juventus Wojnech Sceczsny.
Gol keempat, yang menjadi penentu kemenanangan atas Inggris di perempat final dibuat dengan sundulan kepala. Umpan silang Antoine Griezmann dari sisi kiri disundul Giroud yang memenagi duel udara di tengah penjagaan dua center back Inggris, John Stones dan Harry Maguire.
Kontribusi Giroud di Piala Dunia kali ini kontas sekali dengan Piala Dunia 2018. Saat itu, meski juga jadi striker utama namun tak satu biji golpun dicetak Giroud di Rusia 2018. Kontribusi seorang target man macam Giroud memang tidak hanya mencetak gol, tapi bisa juga sebagai pemantul bola di kotak penalti yang membuka peluang pemain lain untuk mencetak gol.
Beda dengan Giroud, Harry Kane adalah striker yang lebih komplit. Tidak hanya berperan di kotak penalti, ia juga memiliki akurasi umpan yang baik dan bisa bermain lebih ke belakang maupun melebar.
Di Qatar 2022, sampai perempat final Inggris adalah tim yang paling produktif dengan 13 gol yang berhasil mereka cetak dalam 5 pertandingan. Dari 13 gol tersebut Harry Kane hanya menyumbang dua gol, tidak lebih banyak dari Bukayo Saka dan Marcus Rashford yang mencetak masing-masing 3 gol.
Namun demikian, Kane berkontribusi tidak hanya dalam mencetak gol, ia juga menyumbang 3 assist. Sebuah catatan yang menunjukkan peran Kane di lapangan, bukan hanya sebagai target man, tapi juga pengumpan yang melayani pemain lainnya.
Harry Kane adalah top skor Piala Dunia 2018 dengan torehan 6 gol dan dapat dipastikan tidak akan mempertahankan gelar tersebut. Dan sial buat Harry Kane, ini adalah kegagalan kesekian kali bersama timnas Inggris.