Piala Dunia datang lagi. Walaupun diwarnai dengan berbagai kontroversi terkait banyak sekali isu, namun Piala Dunia tetaplah Piala Dunia, event olahraga terbesar di dunia.
Setiap hari nonton bola selama sebulan kedepan. Pada fase grup bisa semalam empat kali malahan. Horee...
Jam tayangnya juga cukup ramah, ada yang jam 17.00 WIB, seringnya di 20.00 WIB, 23.00 WIB dan yang paling tidak nyaman di 02.00 WIB alias dini hari. Tapi ya kita kan sudah biasa dengan jam tayang dini hari.
Grup A terdiri dari Belanda, Qatar, Senegal dan Ekuador. Secara gampang banyak orang akan mengatakan Belanda akan mudah melenggang ke fase berikutnya. Namun tentunya tak semudah itu, di atas lapangan apapun bisa terjadi. Dan tiga tim selain Belanda di grup ini juga bukan kaleng-kaleng.
Qatar adalah tuan rumah sekaligus juara Piala Asia 2019. Senegal adalah juara Piala Afrika 2021, sayangnya kali ini mereka tidak akan diperkuat pemain terbaiknya, Sadio Mane yang cedera. Selanjutnya adalah Ekuador peringkat empat zona Amerika Latin yang menyisihkan Kolombia, Cile dan Paraguay.
Grup ini sangat kompetitif sebenarnya, ada Belanda, ada juara Asia, ada juara Afrika dan ada kuda hitam Amerika Latin. Tapi ya saya tetap memilih Belanda akan keluar sebagai juara grup. Di atas kertas mereka punya segalanya untuk menjadi juara grup.
Kalau pertandingan di grup ini dilangsungkan di Stadion Jatidiri Semarang dan Stadion Manahan Solo, saya akan memilih Senegal yang akan lolos mendampingi Belanda. Tapi karena Piala Dunia digelarnya di Qatar, tampaknya Qatar akan berpeluang melangkah lebih jauh.
Jadi di grup A sepertinya Belanda dan Qatar yang akan melangkah ke 16 besar.
Grup B terdiri dari Inggris, Iran, Amerika Serikat dan Wales. Grup yang cukup kontroversial juga, Inggris ketemu tetangga se-Britania-nya dan AS jumpa negara yang selalu tidak akur secara politik, Iran.
Duel Inggris lawan Wales ibarat duel Premier League antara tim papan atas lawan tim papan tengah. Skuad Wales memang banyak berisi pemain klub medioker Liga Inggris, tentu dengan tambahan seorang Gareth Bale. Dan kita tahu, di Premier League tim papan atas pun sering keteteran melawan tim medioker. Wales bisa saja merepotkan Inggris.