Manchester United sekali lagi menelan kekalahan dalam lanjutan Premier League 2022/2023. Kali ini di Villa Park oleh tuan rumah Aston Villa dengan skor 3-1. Manchester United bermain buruk dan sudah seharusnya kalah di laga tersebut.
Permainan Manchester United di babak pertama seperti tim yang baru dibentuk, banyak kesalahan dan sama sekali tidak mampu membongkar pertahanan Aston Villa, bahkan serangan Villa lebih berbahaya dan terbukti dalam kurun sebelas menit mereka sudah unggul 2-0. Seperti de ja vu saat MU dibantai 0-4 oleh Brentford, banyak blunder dan  begitu mudah kebobolan.
Grafik permainan Manchester United memang cenderung menurun di beberapa laga terakhir. Beberapa kali David de Gea tampil sebagai penyelamat MU sehingga bisa menang dengan skor tipis atau tidak menderita kekalahan di laga-laga terakhir. Namu di pertandingan kali ini gawang de Gea tidak lagi sedemikian kokoh.
Berawal dari  serangan cepat Villa yang diselesaikan dengan tembakan terukur ke arah pojok gawang oleh Leon Bailey. Skor 1-0 untuk Villa di menit ketujuh.
Lalu sebuah blunder salah umpan yang memaksa Luke Shaw melakukan pelanggaran dan mendapatkan kartu kuning. Tendangan bebas dieksekusi dengan sempurna oleh Lucas Digne memperdaya David de Gea dan menjadilkan Aston Villa sudah unggul 2-0 di menit kesebelas.
Sektor penyerangan Manchester United memang seperti sebuah tim baru. Ronaldo dipasang sebagai penyerang tengah, dibelakangnya ada Marcus Rashford yang biasanya bermain di kiri sekarang berada di sisi kanan. Sisi kiri diberikan untuk pemain mujda Alejandro Garnacho yang di Liga Eropa kemarin baru saja mencetak gol. Di posisi belakang Ronaldo ada Donny van de Beek yang kembali dari cedera dan mulai dicoba oleh Ten Hag. Bruno Fernandes tidak bermain.
Semua pemain depan tersebut tidak ada yang bermain efektif. Pun supply dari lapangan tengah yang diisi oleh Casemiro dan Christian Eriksen sangat tidak maksimal dalam membangun serangan. Minim kreativitas dan tidak banyak serangan berbahaya yang mengancam gawang Villa yang dikawal oleh Emiliano Martinez.
Sampai kemudian pada akhir babak kedua, sebuah tembakan spekulasi Luke Shaw dari luar kotak penalti membentur Jacob Ramsey dan melambung berbelok arah dan malah masuk ke gawang tanpa mampu dihalau oleh kiper Emiliano Martinez. Gol yang dicatat sebagai gol bunuh diri. Skor 2-1 untuk tuan rumah. Game on, ada harapan buat MU di babak kedua.
Namun, kenyataan berkata lain. Awal babak kedua seolah mengulangi apa yang terjadi di babak pertama. Man United kurang memiliki kreativitas dan kesulitan membongkar pertahanan Villa. Justru serangan balik cepat Villa yang kembali membuahkan gol.
Menit 49 atau babak kedua baru berlangsung empat menit Villa sudah unggul 3-1 melalui sebuah serangan balik cepat. Kali ini Jacob Ramsey yang mencetak gol sekaligus membayar kontan kesalahannya di babak pertama. MU makin suram.
Berupaya mengejar defisit dua gol, Ten Hag memasukkan Anthony Martial, Anthony Elanga dan Tyrell Malicia menggantikan van de Beek, Garnacho dan Luke Shaw.
Entah kenapa Ronaldo tidak ikut diganti. Sepanjang pertandingan tidak banyak kontribusi yang ia berikan dan sering kelihatan terlalu emosional dan sudah mendapat kartu kuning. Ditambah dengan ban kapten yang dipercayakan kepadanya, kepemimpinan Ronaldo juga tidak terlihat malah sering terkesan ia bermain untuk dirinya sendiri.
Dengan pergantian tersebut maka Rashford kembali ke kiri dan sisi kanan ditempati oleh Elanga dengan Martial dan Ronaldo sebagai striker. Serangan MU sedikit lebih mengalir tapi tetap masih belum ada peluang besar yang dihasilkan.
Sampai peluit akhir dibunyikan skor masih bertahan 3-1 untuk keunggulan tim besutan pelatih Unay Emery. Manchester United kalah lagi di Premier League. Horee, sudah biasa...
Hasil yang tentu sangat mengecewakan buat Manchester United, kekalahan keempat dari 13 pertandingan yang sudah mereka mainkan. Selisih gol mereka pun jadi minus, memasukkan 18 dan kemasukan 19. Sungguh data statistik yang tidak mencerminkan klub besar. Selisih poin dengan peringkat pertama Arsenal juga makin jauh, sebelas poin.
Arsenal sendiri sukses memenangi derby London melawan Chelsea yang sekaligus merupakan salah satu pesaing serius dalam perburuan gelar juara Liga Inggris. Arsenal menang 1-0 melalui gol pemain belakang Gabriel Malgahaes.
Sementara itu, big match lain antara Spurs vs Liverpool berakhir dengan kemenangan tim tamu, Liverpool dengan skor akhir 1-2. Mo Salah memborong dua gol buat Liverpool.
Sejauh ini big six Liga Ingris yang bisa disebut konsisten dalam hal pendulangan poin penuh ya hanya Arsenal dan Manchester City. Man United dan Chelsea masih meraba-raba karena pelatih baru, sementara Liverpool dan Spurs juga masih angin-anginan, kadang bagus kadang sangat buruk.
Pertanyaannya, bisakah Man United, Liverpool, Chelsea dan Spurs mengejar City dan Arsenal? Ya, masih sangat mungkin, perjalanan masih jauh, masih ada jeda Piala Dunia, masih ada jendela transfer Januari, masih ada roda peruntungan yang masih akan berputar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H