PSSI kabarnya akan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa ( KLB) pada awal tahun 2023. Kenapa KLB, ya karena ada rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan terkait perlunya dilakukan banyak perbaikan dalam kepengurusan PSSI.
Dikutip dari cnnindonesia.com, rekomendasi dari TGIPF tidak hanya KLB tapi juga himbauan agar Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban. Selanjutnya, PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan.
Saya rasa hampir semua pecinta sepakbola di Indoensia setuju belaka tentang perlunya dilakukan reformasi dalam segala hal terkait PSSI. Seingat saya, hampir tidak pernah putus seruan agar PSSI direformasi, siapapun Ketua Umumnya pasti disuruh mundur. Selalu begitu, begitu dan begitu terus...
Saking sudah bosannya dengan kepengurusan PSSI yang tak juga memberi harapan, bahkan ada suara-suara yang mengatakan sebaiknya PSSI dibubarkan lalu dibentuk federasi yang baru. Reset total dan macam kalau kita beli bensin di SPBU, "molai dari nol, ya kak.."
Namum demikian, adanya wacana KLB setidaknya bisalah kita sedikit berharap.
Harapannya adalah,
Peristiwa Kanjuruhan memang kejadian yang luar biasa maka kongres luar biasa adalah hal yang seharusnya dilakukan. Seharusnya momen ini benar-benar menumbuhkan keprihatinan bersama dan menjadi titik awal untuk niatan membangun iklim sepakbola yang lebih sehat untuk semua pihak: pemain, suporter, timnas dan industri.
Harapannya, kongres ini memang benar-benar luar biasa, tidak hanya sekedar agar liga jalan lagi, tidak hanya supaya sepakbola Indonesia kembali diselenggarakan, tapi lebih jauh kedepan: menata persepakbolaan Indonesia dengan profesionalitas yang seharusnya.
Harapannya adalah, kongres ini tidak sekedar pemilihan ketua baru. Kalau hanya itu ya wajar saja kalau kemudian masih banyak hal yang membuat kita tetap konsiten pesimis.
Lha meskipun hasil KLB nanti akan terpilih Ketua Umum baru, namun kalau jajaran pengurus lainnya di tigkat pusat dan daerah orangnya itu-itu saja ya sepertinya bolehlah kita konsisten dengan kepesimisan.