Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

DNA Eropa dari Liga Aki-Aki

3 November 2022   07:59 Diperbarui: 3 November 2022   08:02 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olivier Giroud mencetak brace ke gawang Salzburg (AP Photo via bola.net)

AC MIlan menang secara meyakinkan dengan skor 4-0 dan berhak lolos ke fase knockout Liga Champions. Dengan demikian, para fans boleh kembali biercerita tentang DNA Liga Champions, DNA Eropa yang konon ada di AC MIlan. Eaa...

Satu hal positif dari pertandingan lawan Salzburg, selain keberhasilam membobol gawang lawan sebanyak empat kali adalah catatan cleansheet alias tidak kebobolan. Meski tanpa kiper utama, Mike Maignan yang masih cedera pertahanan Milan tampil kokoh semalam.

Kiper kedua, Ciprian Tatarusanu bermain baik dengan sesekali melakukan penyelamatan. Tidak banyak penyelamatan serius karena memang Simon Kjaer, Fikayo Tomori maupun Pierre Kalulu tampil kokoh plus juga tembakan pemain-pemain Salzburg yang sering off target ataupun kalau on target hanya pelan dan mengarah ke kiper.

Lolosnya Milan membuat Liga Italia meloloskan tiga wakilnya ke fase knockout Liga Champions. Satu tim sebagai juara grup, yaitu Napoli dan duo kota Milan, Inter dan AC Milan yang lolos sebagai runner up di grup mereka masing-masing. 

Ya, ini istimewa bagi Liga Italia yang dianggaps sebagai liga aki-aki yang lambat dan medioker serta kalah jauh kualitasnya dibanding Liga Inggris.

Napoli bisa menngungguli Liverpool dan menyingkirkan Ajax. Inter Milan memang kalah dari Bayern Munchen tapi mampu menyingkirkan Barcelona. Dan AC Milan, yah memang kalah dari Chelsea tapi lumayanlah bisa menang dari RB Salzburg dan Dinamo Zagreb untuk kemudian lolos ke fase knockout Liga Champions.

Realistis, peluang AC Milan yang walaupun konon katanya punya DNA Liga Champions, sangatlah berat. Sebagai runner up, mereka ada kemungkinan akan bertemu dengan tim kuat macam Manchester City, Real Madrid atau Bayern Munchen.

Realistis juga, walau lolos tapi penampilan Milan belum cukup meyakinkan untuk level Liga Champiosn. Memang mereka unggul dari Salzburg dan Dinamo Zagreb, namun melawan Chelsea mereka benar-benar tidak berdaya. Kalah dengan agregat head to head 0-5 lawan Chelsea, Milan benar-benar tak berkutik di Stamford Bridge saat kalah 0-3. Dan di San Siro pun mereka tumbang 0-2 dengan catatan ada alibi denagn kartu merah yang didapat Fikayo Tomori di awal babak pertama. Intinya, Milan masih belum bisa membuktikan bisa bersaing ketat dengan tim-tim elit Eropa. Tapi lolos ke fase knockout adalah sebuah keberhasilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun