Meskipun menang 2-0 atas Napoli di laga terakhir grup A Liga Champions, Liverpool tidak lantas menjadi juara di grup tersebut. Di akhir klasemen, Liverpool dan Napoli sama-sama mengemas 15 poin hasil dari lima kemenangam dan satu kekalahan.
Liverpool dan Napoli memang mendominasi grup ini, Ajax dan Glasgow Rangers mereka sapu habis bolak-balik di kandang maupun tandang, skornya juga cukup meyakinkan. Liverpool menang dari Ajax 2-1 di partai kandang dan 3-0 di Amsterdam. Melawan Rangers mereka menang 2-1 di Anfield dan bahkan  menang 7-1 saat partai tandang.
Napoli lebih gawat lagi, Ajax mereka libas 4-2 di kandang setelah sebelumnya berpesta gol dengan skor 6-1 di kandang Ajax. Sementara itu Rangers mereka sikat dua kali dengan skor identik 3-0 di partai kandang maupun tandang.
Napoli menjadi juara grup setelah unggul agregat dari Liverpool. Di Stadion Diego Armando Maradona, Napoli sukses menang 4-1 atas Liverpool, sementara di Anfield semalam dua gol dari Mo Salah dan Darwin Nunez membuat Liverpool menang. Tapi kemenangan itu tak cukup bagi Liverpool karena Napoli tetap kokoh di puncak klasemen, pun meski dihitung selisih gol Napoli tetap lebih unggul.
Musim ini Napoli memang luar biasa. Ini adalah kekalahan perdana yang mereka alami di Liga Champions maupun di liga lokal. Di Serie A pun mereka masih kokoh di puncak klasemen dan belum terkalahkan dari duabelas laga yang sudah mereka mainkan.
Skuad Napoli di awal musim ini memang tampil istimewa. Mereka merata tampil bagus di semua lini dengan kedalaman yang sangat bagus.
Di lini serang mereka memiliki penyerang ganas asal Nigeria, Victor Osimhen yang baru sembuh dari cedera dan tampil ganas di beberapa pertandingan tetakhir. Osimhen memiliki fisik yang cukup baik dengan tinggi 186cm, punya kecepatan, ketajaman dan tampil cukup produktif sejauh ini dengan mencetak 7 gol dari 8 penampilan Serie A.
Selain Osimhen, masih ada dua penyerang lainnya yang bisa diandalkan untuk rotasi. Penyerang muda timnas Italia Giacomo Raspadori dan Giovanni Simeone, dua penyerang ini bisa bermain di posisi penyerang tengah maupun penyerang sayap.
Dan tentu, pemain paling fenomenal di Serie A musim ini, Kvicha Kvaratskheila. Selain diperbincangkan karena namanya yang cocok buat password wifi karena penulisannya belibet, pemain muda timnas Georgia ini tampil memukau di awal musim bersama Napoli.
Beberapa fans malah menyebutnya dengan Kvaradona, tentu karena ia dibanding-bandingke dengan legenda sepakbola dunia, Diego Maradona. Ya tentu jauh sekali kalau menyamakan karier Kvaratskheila.yang baru seumur jagung dengan mahabintang macam Maradona.