Posisi gelandang, utamanya gelandang bertahan adalah posisi yang dianggap sebagai lini terlemah Manchester United beberapa musim terakhir.
Di posisi ini duo yang sering mengisi pos ini adalah Scott McTominay dan Fred, orang biasa menyebut dengan McFred. Duo gelandang yang dianggap banyak orang kurang merepresentasikan MU sebagai sebuah tim besar.
Tidak heran kalau jendela transfer musim panas ini Erik ten Hag, pelatih baru MU, begitu ngebet mendatangkan Frenkie de Jong, gelandang bertahan elegan Barcelona yang juga mantan anak asuhnya di Ajax.
Sayangnya proses transfer de Jong ini berlangsung begitu sulit dan sampai menjelang batas waktu jendela transfer akan ditutup, kejelasan itu belum jua terjadi.
Manajemen United pun melirik opsi ke pemain lain, Adrien Rabiot dari Juventus. Ternyata negosiasi dengan pihak Rabiot juga buntu.
Cukup mengejutkan, tiba-tiba muncul Casemiro sebagai opsi selanjutnya. Proses yang diberitakan begitu cepat dan tak menunggu lama sejak isu mulai santer berhembus, Fabrizio Romano sang pakar transfer itu sudah mengumumkan kata-kata saktinya: Casemiro ke Manchester United, here we go...
Ya mungkin memang sudah pernah ada pembicaraan yang pernah atau sudah dilakukan kubu United dengan Casemiro yang tidak terliput media.
Sebuah kesepakatan senilai 60 juta euro plus adds on 10 juta euro Casemiro akhirnya pindah ke Manchester United. Angka yang sangat fantastis untuk seorang gelandang bertahan yang usianya sudah 30 tahun.
Pemain mahal itu ya biasanya pemain depan tukang mencetak gol, atau pemain di usia prime yang masih memiliki prospek beberapa tahun. Usia 30 memang masih bisa dibilang usia prime tapi tidak lama.
MU mengontrak Casemiro selama 4 tahun, berarti sampai usia Casemiro 34 tahun. Untuk gelandang bertahan yang memerlukan kekuatan fisik, usia 30-34 tahun masih oke walaupun idealnya lebih muda dari itu.