Baiklah, timnas lolos ke putaran final Piala Asia. Mari kita nikamti dulu. Bagaimanapun, ini adalah sebuah pencapaian yang pantas disyukuri. Satu grup bersama Kuwait dan Yordania dan main di Kuwait lalu bisa jadi runner up berpoin enam dan berhak lolos adalah hal yang pantas untuk dirayakan. Angkat gelas kita bersulang!
Tapi eh tapi..,
Jangan lupa setelah ini, tatangan dan jalan kedepan masih panjang. Untuk bisa bicara banyak di Piala Asia banyak PR yang masih harus diselesaikan. PR itu sangat banyak karena lawan kita di Piala Asia tidak main-main, ada jepang, Korea, Saudi Arabia, Qatar, Australia...
Dan dalam pengerjaan PR itu ada satu organisasi yang jelas punya wewenang dan tanggungjawab besar. Siapa lagi kalau bukan PSSI.
Dan ya, mendadak euforia dan gegap gempita harapan hasil dari kemenangan 7-0 jadi seperti menguap begitu saja ketika angan-angan itu sudah mulai harus melibatkan federasi. Jangan salahkan kami karena memang biasanya selalu seperti itu...
PSSI sepertinya masih tidak jauh beda dengan PSSI yang dulu, masih ada banyak kepentingan (termasuk politik) yang membuat fokus ke pembinaan sepakbola jadi entahlah. Ya walaupun secara realistis juga, federasi bola yang 100% fokus untuk kemajuan sepakbola memang tidak ada, termasuk FIFA, UEFA, AFC sekalipun yang juga begitu banyak kepentingan yang mengacaukan fokus utama ke persoalan kemajuan sepakbola.
Tapi ya sebagai pencinta sepakbola gak ada salahnya kita berharap federasi kita berbuat sesuatu lah untuk memperbaiki iklim sepakbola di negeri ini sehingga muara akhirnya (dalam konteks ini) ya kita jadi punya timnas yang kuat dan enak ditonton.
Nonton timnas begadang sampai subuh dan menang besar itu sesuatu banget lho, ges...
Harapannya ya, kelak akan lebih sering lagi, di event yang lebih besar lagi. Begadang nonton timnas main di putaran final Piala Dunia. Wuih.., gurih banget itu pastinya
Kembali ke realitas,