Saat wawancara Zhang menyatakan rasa hormatnya pada Joanna dan menyebutkan respectnya pada Joanna atas dedikasi luar biasa di dunia MMA. Selanjutnya, Daniel Cormier mantan juara UFC yang menjadi pewawancara di octagon (arena bertarung UFC) menuju ke Joanna. Momen berikutnya adalah pengumuman retirement dan kata-kata perpisahan. Joanna meletakkan sarung tangan UFC-nya dan menyatakan bahwa ia sudah 20 tahun di dunia MMA dan sekarang usianya sudah 35 tahun saatnya untuk menjadi seorang ibu dan seorang bussiness woman.
Joanna menangis diiringi tepuk tangan riuh penonton yang memenuhi arena.
Partai selanjutnya  adalah co-main event,  perebutan juara kelas  flyweight wanita antara petarung wanita yang juga dianggap sebagai salah satu yang terbaik sepanjang sejarah UFC. Yah, UFC memang belum terlalu lama sehingga petarung-petarung hebat saat ini adalah juga yang terhebat sepanjang masa. Petarung ini adalah Valentina Shevchenko, juara kelas flyweight wanita.
Valentina berhadapan dengan petarung yang lebih muda asal Brazil, Taila Santos. Pertarungan berlangsung sengit selama lima ronde. Santos berkali-kali dengan kemampuan jiujitsunya beberapa kali mampu menyulitkan Shevchenko dalam pertarungan bawah, tapi Shevchenko masih cukup kuat untuk lepas dari dominasi Santos. Dalam pertarungan berdiri, Shevchenko tampil lebih dominan.
Valentina Shevchenko dinyatakan menang dengan split decision, dua juri memenangkannya dan satu juri memenangkan Santos. Meski kalah Santos mendapatkan sambutan yang luar biasa dari penonton berkat penampilannya yang mampu menyulitakan petarungsehebat Shevchenko. Santos mengatakan bahwa saat ini ia masih muda, dan ia berjanji ini bukan kali terakhir dia bertarung dalam perebutan gelar juara dunia.
Partai utama UFC 275 adalah perebutan juara kelas berat ringan (pria) antara Glover Texeira vs vs Jiri Prochazka. Juara bertahan, petarung Brazil verusia 42 tahun, Glover Texeira bertarung melawan jagoan Republik Ceko yang memiliki teknik pukulan dan tendangan mematikan, Jiri Prochazka. Usianya lebih muda 13 tahun dari Glover.
Glover adalah contoh atlet yang masih bisa mencapai peak perform di usia yang tidak muda, terbukti di usia 42 tahun ia malah bisa merebut gelar juara dunia.
Pertarungan lima ronde yang luar biasa, berlangsung brutal dan silih berganti dominasi dari kedua petarung. Seperti diprediksi sebelumnya, Glover akan lebih sering berupaya mengajak lawannya untuk bertarung dibawah sedang Prochazka cenderung lebih menyukai pertarungan berdiri.
Ronde satu sampai lima silih berganti pukulan dan tendangan Prochazka menghajar Glover dan sering juga Glover berhasil membanting Jiri dan menghajarnya dibawah. Ironisnya, saat pertarungan ronde terakhir tinggal menyisakan 30an detik. Satu momen membuat Prochazka mendapatkan posisi bagus dibawah dan melakukan cekikan pada Glover. Dalam keadaan kelelahan Glover tapout dan dinyatakan kalah melalui submission.
Prochazka pun berhasil menjadi juara baru kelas berat ringan UFC, dalam wawancara dengan Daniel Cormier ia menyebut ini adalah pertarungan yang sangat luar biasa. Dari semula memang Prochazka menunjukkan respectnya kepada Glover dan menyebutnya sebagai seorang warrior sejati.
Adegan selanjutnya adalah Daniel Cormier yang mewawancarai Glover Texeira disambut dengan r5iuh rendah penonton yang memberikan standing avation pada Glover. Semua orang yang hadir di Singapore Indoor Stadium sepertinya memang terpuaskan dan menaruh rasa hormat pada petarung 42 tahun itu. Dan ketika ditanya apa lagi setelah ini? Glover menjawab akan terus dan terus...