Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalah dari Yordania, Timnas Masih Harus Kerja Keras

12 Juni 2022   07:28 Diperbarui: 12 Juni 2022   07:30 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih timnas sepakbola, Shin Tae-yong (Gambar: bola.tempo.co)

Timnas day kali ini agak sedikit berbeda dari yang biasanya, main jam dua malam sudah macam Liga Champions saja. Dan buat kita tentu, ini lebih menegangkan dari Final Liga Champions.

Indonesia vs Yordania, kualifikasi Piala Asia 2023 skor akhir 0-1 untuk kemenangan Yordania lewat gol tunggal Yazan Al Naimat pada menit ke-49. Kalah euy...

Level permainan timnas sebenarnya relatif sama dengan apa yang ditampilkan saat melawan Kuwait. Sama-sama juga kecolongan sebuah gol juga, bedanya saat lawan Kuwait timnas mampu mencetak dua gol, lebih bisa mengoptimalkan peluang yang dimiliki. Ya, kamu kebobolan satu gol tapi bisa mencetak dua gol, you still win the game, begitu kalau kata Coach Justin.

Yordania langsung tancap gas di awal babak pertama. Pendukung Indonesia sudah harus degdegan sejak dini, dikurung dan terus dipress. Namun seiring waktu timnas sebenarnya sudah mulai enjoy dengan permainan dan beberapa kali mampu melancarkan serangan ke gawang Yordania. Di akhir babak pertama Indonesia lebih gencar melakukan serangan yang berbuah tendangan sudut maupun lemparan kedalam ala Pratama Arhan yang merepotkan barisan pertahanan Yordania.

Babak kedua sebenarnya Yordania seperti sedikit menurunkan tempo, membiarkan Indonesia sedikit berkembang. Yang hal tersebut justru efektif karena berawal dari sebuah bola panjang dari tengah lapangan, saat konsentrasi pertahanan Indonesia tidak dalam fokus yang penuh, umpan tersebut tiba-tiba mencapai sisi kiri pertahanan Indonesia dan sudah begitu dekat dengan Nadeo. Sebuah end passing dan eksekusi dingin dari Yazan mampu merubah skor.

Secara keseluruhan bisa dibilang para pemain timnas bermain tidak buruk. Sayangnya, hanya Nadeo saja yang bermain istimewa malam ini. Kelas permainan Yordania ada sedikit di atas kita jadi perlu cara bermain yang istimewa untuk bisa memenangkan pertandingan.

Nadeo malam tadi menunjukkan keistimewaan tersebut, beberapa kali dia melakukan penyelamatan yang membuat gawang Indonesia tidak bobol terlalu banyak. Bahkan satu penalti dia tepis, maka pantaslah kalau semalam dia kita nobatkan sebagai pemain terbaik di timnas.

Yah, kiper menjadi pemain terbaik tentu bukan hal bagus bagi sebuah tim karena itu artinya tim anda pasti diserang terus, dan serangan-serangan tersebut sering tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh para pemain bertahan sehingga kiper menjadi pemain yang paling sibuk dan paling berjasa sehingga menjadi pemain terbaik. Walaupun sebenarnya saat melawan Yordania juga sudah terprediksi bahwa penguasaan permainan akan lebih banyak dipegang Yordania.

Di lapangan tengah Marc Klok masih konsisten menjadi pemain yang berkontribusi besar baik dalam bertahan dan sesekali dalam penyerangan. Pemain bertahan Elkan Baggott beberapa kali juga mampu melepaskan umpan jauh yang cukup lumayan dalam mengawali serangan.

Pratama Arhan beberapa kali juga mampu merepotkan pertahanan Yordania. Senjata Arhan berupa lemparan kedalam sering kali menghasilkan peluang berbahaya di depan gawang Yordania. Di babak kedua pelatih Yordania menginstruksikan pemainnya untuk mengganggu lemparan Arhan. Sayangnya di akhir babak kedua Arhan harus digantikan oleh Dewangga karena cedera.

Di posisi striker kali ini Dimas Drajat yang dipercaya Paman Sin sebagai striker. Memainkan peran sebagai nomor 9 sebenarnya Dimas yang memakai jersey nomor 9 ini mampu berperan cukup baik. Dia bisa agak lama memegang bola, juga bisa jadi pemantul dan sedikit nakal untuk bisa membuat pemain Yordania mengeluarkan banyak energi. Sayangnya belum ada peluang yang mampu ia konversi menjadi gol. Tapi memang supply ke dia juga sangat minim karena permainan lebih dikuasai Yordania.

Dimas Drajat kemudian digantikan oleh Stefano Lilipaly, dua pemain lagi yang dimasukkan Paman Sin untuk mengejar ketertinggalan adalah Irfan Jaya dan Asnawi Mangkualam yang menggantikan Saddil Ramdani dan Rahmat Irianto.

Marselino Ferdinan si remaja 17 tahun akhirnya diberi kepercayaan oleh Paman Sin, ia menggantikan Ricky Kambuaya di akhir babak kedua. Sayangnya kejutan dan keajaiban belum mampu ia ciptakan dalam sepuluhan menit di atas lapangan.

Asnawi Mangkualam, fullback kanan yang saat Piala AFF kemarin menjadi pemain dengan kontribusi istimewa, belakangan sejak kembali dari cedera sepertinya belum kembali ke performa terbaiknya saat di AFF kemarin. Di SEA Games dan di dua pertandingan kualifikasi Piala Asia, Asnawi masih belum seperti Asnawi saat Piala AFF. Di pertandingan semalam ia beberapa kali kehilangan bola, apesnya Yordania dapat penalti juga berawal dari pelanggaran yang ia lakukan. Untungnya di akhir pertandingan ia mampu mengirimkan sebuah crossing yang berbahaya kedepan gawang Yordania. Sayangnya crossing tersebut tak mampu berbuah jadi gol.

Yordania menang dan mengumpulkan enam poin, meski begitu mereka masih belum pasti lolos karena di pertandingan terakhir mereka harus melawan tuan rumah Kuwait yang juga sangat berkepentingan untuk menang. Yordania hanya membutuhkan hasil imbang lawan Kuwait untuk bisa jadi juara grup.

Di partai terakhir timnas Indonesia akan melawan Nepal yang sudah dua kali kalah dan tidak berpeluang untuk lolos. Namun Nepal yang nothing to lose tentu tidak boleh dianggap remeh dan kita juga dituntut untuk mencetak gol sebanyak mungkin agar minimal bisa lolos sebagai salah satu runner up group terbaik. Masih harus kerja keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun