Tiga pertandingan di grup A, Italia sukses meraih poin sempurna, mencetak tujuh gol dan selalu cleansheet. Capaian yang sangat baik, meskipun ada catatan bahwa mereka berada di grup yang tidak terlalu berat dan selalu bermain di Roma alias di kandang sendiri.
Di partai terakhir semalam Italia tampil dalam kondisi yang sudah dipastikan lolos dan hanya butuh hasil draw untuk menjaga tetap di posisi paling atas grup atau juara grup. Seperti dugaan kita semua, Roberto Mancini memberi kesempatan banyak pemain yang dalam dua laga ada di bangku cadangan untuk mendapatkan menit bermain.
Hanya Donnarumma, Bonucci dan Jorginho pemain utama yang berada di lapangan saat kick off babak pertama. Itu pun di babak kedua mereka bertiga digantikan oleh pemain lain yang statusnya juga bukan pemain inti. Dan, walupun tidak memainkan kekuatan utama, Italia komposisi susunan pemain Italia masih mantap adanya. Masih ada Marco Verratti, Rederico Chiesa, Andrea Belotti.
Di babak kedua, Wales bahkan bermain dengan sepuluh pemain, sangat wajar kalau kemudian Mancini memberi kesempatan para pemain cadangan untuk mendapatkan menit bermain.
Kedalaman skuad Italia memang cukup baik dengan skill pemain cadangan yang bisa dibilang cukup imbang dengan para starter. Yang selalu saya suka dari tim Italia adalah ihwal meratanya pemain di semua lini, juga stok pemain cadangan yang melimpah. Itu saja di posisi gelandang mereka tidak membawa Stefano Sensi yang cedera, di posisi bek kanan mereka juga tidak mengajak jagoan kami, Davide Calabria, di posisi penyerang Moise Kean yang musim ini tampil lumayan di PSG juga dak diikutkan oleh Bapak Roberto sang pelatih.
Italia mencetak gol melalui Matteo Pessina memanfaatkan umpan tendangan bebas Marco Verratti. Gol bola  mati yang tricky dan cukup keren. Pessina mencocol umpan tendangan Verratti dan sedikit merubah arah bola yang akhirnya gagal diantisipasi kiper Wales. Lagi-lagi mantan gelandang AC Milan yang bikin gol. Setelah kemarin Locatelli yang juga mantan gelandang muda Milan, kini Pessina gelandang 24 tahun yang tahun 2015 sampai 2017 pernah berstatus sebagai pemain AC Milan.
Akhir pertandingan sendiri sebenarnya berakhir happy ending buat Wales dan Italia. Meski kalah, Wales tetap berstatus sebagai runner up. Swiss "hanya" menang selisih dua gol (3-1) dari Turki, poin sama empat dan Wales menjadi runner up sementara Swiss masih punya peluang menjadi salah satu peringkat tiga yang maju ke babak 16 besar.
Federico Chiesa menjadi man of the match di pertandingan Italia vs Wales. Gelandang 23 tahun yang bermain di Juventus musim ini memang bermain baik malam tadi, walau tidak mencetak gol agresivitasnya dari sisi sayap sangat merepotkan pertahanan Wales. Permainan yang juga sering ia tunjukkan di Juventus.
Anak dari Enrico Chiesa ini memang bisa jadi alternatif bagi Italia. Dia bagus dalam dribbling, punya speed dan juga punya kemampuan finishing yang lumayan baik. Ia mungkin juga banyak belajar dari Ronaldo rekan setimnya di Juventus bagaimana bisa pede dan rajin melakukan shooting...
Di fase knockout nanti Chiesa  mungkin masih akan mengawali pertandingan dari bench mengingat masih ada Lorenzo Insigne di sisi kiri dan Mancini yang sepertinya akan masih tetap mempercayakan Domenico Berardi di sisi kanan. Tapi jika penyerangan mengalami kebuntuan, peluang Chiesa muncul sebagai supersub akan bisa menjadi pembeda.