Seputar Rusia dan Jendral Sergey Surovikin
Sebelum mengenal siapa itu Sergey Surovikin pastikan kita mengentahui seluk beluk terjadinya peperangan antara Rusia dan Ukraina secara singkat
Bermula sejak lahirnya “Kievan Rus” yang meruapakan nenek moyang pelaut yang telah berhasil memawa sejarah besar. Adanya beragai suku yang lahir menciptakan sebuah peradaban dan konflik sosial, diamana waktu ke waktu peradaban tersebut telah membawa berbagai perubahan dan pengetahuan pada setiap suku dan budayanya.
Mengapa Rusia menyerang Ukraina? Beberapa hal dianalisis sebagai faktor penyerangan Rusia kepada Ukraina. Yang pertama merupakan faktor keamanan, disini Rusia sudah lama bersitegang dengan kaum Eropa dan Amerika, hhubungan keduannya tidak lah baik, namun Ukraina yang letaknya berbatasan langsung dengan Rusia hendak bergabung bersama NATO, hal ini membuat Rusia panik dari segi keamaanan Rusia jika Ukraina tergabung dalam NATO. Yang kedua yaitu, Rusia menginginkan Ukraina bergabung kembali menjadi satu kesatuan dengan Rusia seperti dahulu kala ketika Uni Soviet masih berdiri, Rusia menganggap bahwa Ukraina adalah saudara sebangsa pada dahulu dan menginginkan persatuan kembali untuk memperkuat koloni seperti Uni Soviet dimasa lampau. Yang ketiga adalah Peran Putin yang bersikap angkuh dan tamak ingin menguasai negara negara kecil sekitaran Rusia.
Jika dihibungkan dengan pendekatan dapat dimasukan ke dalam penekatan Konstruktivisme, karena disini Putin sebagai perwakilan Rusia menginginkan Ukraina untuk tunduk dibawah kekuasaan Rusia, karena Rusia merupakan negara besar dan berkuasa sebagai badan utama setelah runtuhnya Uni Soviet. Kemegahan Rusia bersamaan dengan Putin yang bersikap arogan ingin menguasai dan ingin memiliki power yang kuat layaknya Uni Soviet pada masa lampau membawa pengaruh ke negara kecil bekas Uni Soviet untuk tunduk diawah kuasa Rusia,maka dari iitu Rusia melakukan penyerangan ke Ukraina karena dianggap tidak mengindahkan ajakan maupun tanggapan dari Rusia.
Peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina kian hari kian memanas. Perselisihan antara kedua negara tersebut belum mendapat titik perdamaian. Disatu sisi Putin sebagai Pemimpin Rusia tetap bersikukuh untuk melakukan penindasan dan pelaksanaan peperangan kepada Ukraina sementara Ukraina tetap pada pertahannaya untuk menangkis serangan serangan akan terus menerus dilakukan oleh Rusia agar Ukraina dapat ditaklukan oleh Rusia. Lalu siapakah itu Jendral Sergey Surovikin? Simak dengan seksama.
Dilansir dari Straits Times, Kementrian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu, 8 Oktober 2022 telah melakukan penunjukan dan pemilihan Jendral baru yaitu Sergey Surovikin yang ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Gabungan wilayah dalam “operasi militer khusus” untuk memimpin pergerakan serangan terhadap Ukraina, hal ini di dorong oleh adanya kritik tegas kepada tentara Rusia yang dikarenakan kemunduran militer di wilayah Moskow. Sealam musim panas Ia ditugaskan untuk memimpin pasukan Rusia di wilayah Ukraina Selatan menurut lapora kementrian pertahanan Rusia pada bulan Juli. Ia menjadi kepala jendral peperangan Rusia setelah penggantian pemimpin yang tidak pernah diumumkan secara resmi dipublikasikan, namun beberapa media massa Rusia menyebutkan bahwa sebelumnya yang menjabat adalah Jenderal Alexander Dvornikov.
Nama Sergey Surovikin menjadi perbincangan hangat saat ini karena ia merupakan sosok yang dikenal memiliki sikap yang brutal dan berpengaruh terhadap Rusia. Lalu seberapa berpengaruhnya Sergey Surovikin terhadap kegiatan kemiliteran Rusia?
Sergey Surovikin merupakan seorang Jendral yang berpengaruh dan tekenal brutal di Rusia, pria berusia 55 tahun yang lahir di Novosibirsk, Siberia ini merupakan mantan kepala Angkatan Udara di Rusia. Jerndral Surovikin berperan penting dalam pertempuran pasukan Rusia di wilayah Ukraina Timur. Lingkup jejaknya pada kemiliteran dapat dilihat dari aksinya dalam menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi pada 1990-an. Ia juga berperan sebagai komandan veteran dalam ekspedisi militer Rusia di Suriah pada 2017 silam dan dituduh sebagai pencetus taktik "kontroversial" termasuk pada aksi pengeboman terhadap pejuang anti-pemerintah.
Kehidupannya penuh dengan kontroversi, ia pernah menjadi nara pidana karena diduga menjual senjata dan memimpin kolom militer melawan pengunjuk rasa pada kudeta 1991, dalam kudeta tersebut ia memimpin divisi senapan yang melewati barikade yang didirikan oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi dan tecatat terdapat tiga orang tewas dalam bentrokan itu.
Sergey Surovikin memegang penuh harapan Putin terhadap keberlangsungan peperangan anatara Rusia dan Ukraina. Dengan adanya pengangkatan Jendral Sergey Surovikin Putin telah menaruh harga diri nya pada jendral peperangan yang baru. Belum dapat dipastikan bagaimana kinerja sang jendral dalam melaksanakan tugasnya, namun jika dilihat dari banyaknya pengalaman dan riwayat pengabdiannya untuk Rusia, maka pemerintahan militer Ukraina patut lebih berhati hati dan memperkuat pertahanan baik dari segi militer dan juga pendekatan antar petinggi negara. Mengingat bahwa pada beberapa pekan terakhir Ukraina berhasil melumpuhkan Rusia walaupun hanya sebagian kecil, setidaknya Ukraina masih dapat bernafas untuk sementara waktu. Peperangan yang terjadi antar kedua negara terus diperkirakan akan terus berlanjut walaupun terjadi secara perlahan namun masing masing negara telah membuat dan menyusun strategi untuk meraih kemenangan.
Walaupun dunia menginginkan perdamaian, tidak dapat dipungkiri aktor yang memiliki power akan berusaha mendominasi bahkan mengasai yang lebih lemah