Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terus mengeluarkan berbagai kebijakan dan program yang inovatif. Salah satu kebijakan yang timbulpada tahun 2019 adalah Merdeka Belajar. Kebijakan ini seakan membawa angin segar bagi mahasiswa ditengah masa pandemi Covid-19 untuk mencari dan mendapatkan ilmu di luar kampus secara lebih luas. Dalam kebijakan merdeka belajar tersebut berisi banyak program, salah satunya adalah program Kampus Mengajar.
Kampus Mengajar Merupakan bagian kegiatan pembelajaran dan pengajaran di satuan pendidikan dasar dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas. Kampus Mengajar bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan beragam keahlian dan keterampilan dengan menjadi mitra guru dan sekolah dalam pengembangan model pembelajaran, juga menumbuhkan kreativitas serta inovasi dalam pembelajaran sehingga berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah.Â
Salah satu sekolah di Kabupaten Magetan yang mendapatakan program Kampus Mengajar Angkatan 2 adalah SMPN 2 PONCOL. Program ini dilaksanakan oleh delapan mahasiswa yaitu Yhoga Pratama Putra (Universitas PGRI Madiun),Mutiara Eka Nusantari (Universitas PGRI Madiun), Nurul Aulia Fatma (Universitas PGRI Madiun), Arienta Eka Kurniawati(Universitas Brawijaya), Neneng Putri Ristriana (Universitas Setia Budi), Fidelis Oktavianus Teddy Sulistya (Institut Seni Indonesia Yogyakarta), Fitri Nuraini (Universitas Negeri Surabaya), Firda Rahma Izhati (Universitas Jember) dan didampingi oleh satu dosen pembimbing yaitu bapak Aris Singgih Budiarso M. Pd. (Universitas Jember). Kegiatan Program Kampus Mengajar Angkatan 2 ini dimulai pada tanggal 2 Agustus sampai dengan 17 Desember. Salah satu program kerja Kampus Mengajar Di SMPN 2 PONCOL yaitu memberikan pelatihan pembuatan kerajinan tangan kepada para siswa.
Pelatihan pembuatan kerajinan tangan keset kaki dari kain perca dan sapu tangan celup merupakan program yang ditujukan untuk siswa SMPN 2 PONCOL . Melalui pelatihan ini siswa akan diajarkan tentang cara keset kaki dari kain perca serta cara membuat sapu tangan celup. Â Sapu tangan celup adalah teknik pembuatan yang dilakukan dengan cara menyelipkan kain ke dalam larutan warna. Siswa akan diajarkan tentang cara menyiapkan larutan warna, cara menyelipkan kain ke dalam larutan warna, dan cara mengeringkan kain setelah diproses. Selain diajarkan tentang sapu tangan celup, para siswa juga akan diajarkan tentang cara membuat keset dari kain perca. Kain perca merupakan kain sisa-sisa pembuatan pakaian yang tentunya kurang bisa dimanfaatkan oleh karena itu agar kain perca bisa bermanfaat bahkan bisa memiliki nilai jual maka para siswa akan diajarkan membuat kerajinan tangan berupa keset kaki dari kain perca. Cara pembuatanya yaitu dengan menyiapakan media penyusunan kain perca berupa kawat kranji berbentuk persegi panjang, setelah itu kain perca di susun dengan cara di ikat sampai menjadi keset kaki
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan bewirausahaan kepada siswa SMPN 2 PONCOL. Selain itu, siswa juga akan dapat menerapkam ilmu yang didapat dari pelatihan ini untuk membuat produk yang berkualitas yang dapat dijual. Pelatihan ini dapat memberikan para siswa motivasi untuk mengejar cita-cita mereka menjadi seorang wirausahawan di masa depan. Siswa akan belajar tentang cara menjual produk yang dibuat dan juga siswa dapat berinovasi dengan karyanya sendiri. Program pelatihan ini sangat penting dalam menumbuhkan  jiwa kewirausahaan pada siswa SMPN 2 PONCOL. Dengan ditumbuhkannya jiwa kewirausahaan pada siswa maka diharapkan  dapat menjadi generasi yang mandiri dan dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan orang lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H