Mohon tunggu...
yh fauzi
yh fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul obat

Menulis, Membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Semua Hal Baru Menyenangkan

3 November 2024   22:19 Diperbarui: 3 November 2024   23:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa kali muncul di timline akun social mediaku kutipan bahwa anak laki-laki pridenya bekerja, sebelum ia berumah tangga ia mempunyai tanggung jawab terhadap orang tuanya, ketika sudah berumah tangga jelas tanggung jawabnya bertambah istri,anaknya serta ibunya. Perjalananya tak sebentar semua berawal sejak lulus sekolah menengah aku harus belajar berjuang di kota orang, ya walopun dalam satu minggu aku sudah menganggap kota yang aku singgahi sebagai kota ku, penandanya gampang kalo aku sudah tidur dengan nyenyak, berak sudah lancar, nah itu sudah sah aku akan menganggap kota yang kusinggahi adalah kotaku. 

Bekasi sekarang aku sudah mengganggap Bekasi sebagai rumahku dimana sekarang aku tinggal, bekerja, makan, minum hingga berak, jauh beda dengan kota yang paling pertama aku singgahi (jogja), di Bekasi tak ada awal aku pindah di sini mendengar suara gamelan, yang ada suara bising kendaraan lalu Lalang, disini juga tidak ada simbah simbah berangkat kesawah menggunakan sepeda, yang ada para pekerja seperti saya beradu skill berkendara. Tapi ada yang sama di jogja aku bekerja sebagai bakul obat, ya memang itu bekal yang di berikan oleh kedua orang tuaku, dan di Bekasi aku juga masih sama jadi bakul obat.

Sebluan dua bulan aku pindah di Bekasi aku merasa sudah mulai menikmati kehidupan kota, jika hp ku berkokok, aku akan cucimuka sikat gigi lalu membuat secangkir kopi dan bersarapan dengan selembar roti tawar yang di taburi gula pasir, ya walopun sudah mulai ke kota kotaan tapi dna norak masih ada yang tertinggal, tapi ini memeang kebiasaan dari kecil resep roti tawar dan gula pasir di turunkan oleh ibuku, kenapa jadi enak menurutku perpaduan roti tawar dan gula pasir akan memberikan pengalaman baru roti yang empuk dengan tektur gula pasir yang kriuk kriuk ,membuat sensasi yang membawa otakku ke masa kecil, dimana aku tak perlu memikirkan profesionalitas yang ada di otakku sekolah, bermain yang penting makan dulu sama ganti baju sudah, yang saya akan murung dan sedikit stress ketika ada pr matematika, karna aku tak pandai menghitung kalo ngga percaya saya coba ya jika anda bertanya, satu tambah satu sama dengan .? 

aku akan menjawab jendela, yan satu tambah satu dalam hitunganku hasilnya jendela. Aku tak begitu paham sebenarnya soal profesionalitas yang aku tahu ketika aku sudah menginyakan sesuatu atau jika mau di persempit konteknya pekerjaan maka pekerjaan itu akan aku lakukan dengan sebaik-baiknya dengan semua resiko yang ada didalamnya. Sudah enak ya kerja di warung obat tugasnya duduk nunggu pasien datang selebihnya duduk dan main hp. Itu ungkapan yang sudah biasa aku dengar dari orang orang yang tidak tahu bagaimana cara perputaran kerja di apotek, mungkin mereka menganggap stok bisa nambah sendiri,barang berantakan bisa pbb, sanmol yang jadi komandannya, atau kalo barang sisa satu makan akan ngomong "aku butuh teman, aku tak bisa sendirian''. Tapi tak apa-apa, kita tak perlu tahu semua hal, tapi memang harus aku akui, tantanganya sudah tak begitu membuat adrenalin ketika aku duduk di kursi pelayanan, aku butuh tantangan baru, aku mulai jenuh dengan rutinitas, sampai pada akhirnya eng ing eng aku di pindah di bagian seles.

Oktober ''o''nya adalah oalah, ini yang sedang aku teriak teriakan setiap hari, pasalnya hampir semua rencanaku amburadul, keuanganku kolep untung saja aku punya kolega yang baik baik. Berawal dari bulan september aku mendapat kabar yang begitu membahagiakan aku akan di mutasi di cabang lain yang aku rasa akan membuatku berkembang, apalagi dengan kondisi sedang jenuh mendapat kabar itu seperti angina surga, aku membayangkan akan bertemu dengan orang baru, belajar hal baru, aku akan bebas mengatur apa yang perlu aku atur, pertemanan akan semakin luas,kebahagiaan dan semangat baru menggelora. Lagi-lagi kehidupan itu dinamis, cepat sekali berputar yang baik bisa tidak baik, yang sehat bisa rusak. Kendala muncul motor aku tak punya motor untuk menunjang projek baru ini, akhirnya dengan kesadaran penuh aku memasukan motor ke dalam skala prioritas bulan oktober, yang artinya September akhir motor sudah harus ada, bobok ayam jago adalah koenji, tanpa pikir Panjang dua hari sebelum tanggal satu motor sudah terparkir di rumah, dan tanggal satu oktober motor sudah harus di Bekasi, aku sempat curiga "tumben lancar amat, kaya jalan tol apa yang aku mau taka da hambatan", sampai pada akhirnya sehari sebelum hari h aku mendapat kabar aku tak jadi di mutasi padahal motorku sudah di jalan naik elf. Mukaku kecut, racun kecewa menjalar kemana mana, paling banyak menginfeksi otak. Kenapa aku tak memohon untuk tetap minta di mutasi, bisa saja tapi aku tak mau mengintefensi keputusan orang yang berwenang memutuskan, konsekuensinya aku harus menelan pil pahit yang benama kecewa.

Kehidupan ini memang dinamis sekarang aku tak lagi duduk menunggu pasien, aku sedang menjalani dan merasakan orang orang yang mungkin pernah aku buat pusing, sebal atau kesal, gara gara aku ributi soal diskon. Ya aku sekarang menjadi seles modalnya hanya berani,mau belajar serta doa dari orang tua, kene ki korea jhe. Aku merasa aku adalah orang yang tidak bisa di tantang, setelah pil pahit bernama kecewa itu aku teguk tenyata bukan hanya satu pillnya ada banyak. Aku di tawari menjadi seles segera aku iakan kenapa.? Tepat, itu jawabanya. Sayangnya waktunya tak tepat aku muali menyusuri jalanan cikarang dan Bekasi di saat tanggal tua dan kesalahanku mbobok ayam jago untuk membeli kendaraan. Hari harinya sungguh melelahkan dan menguras emosi tapi itu akan aku ceritakan nanti setelah aku berdamain dengan keadaan itu. Menyenangkan menjadi seles bertemu dengan orang baru ngobrol interaksi, melihat hal hal ajaib di jalan, salah satunya adalah aku menyaksikan anak anak kecil jam dua belas siang berenang di kali yang airnya berwarna coklat dengan bertelanjang di saat terik teriknya, Bekasi nih bos panasnya...aisshhh, atau melihat muka muka pucat para pekerja pulang dari kantor dan beradu skil berkendara. Aku akan selalu memegang ini "semua hal baru menyenagkan, ini memang masih terasa sangat menantang, tapi aku percaya aku hanya butuh jam terbang"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun