Mohon tunggu...
Yhan Rchanigo
Yhan Rchanigo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

kuat karna doa org tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Suku Baduy di Era globalisasi

3 Juli 2024   10:17 Diperbarui: 3 Juli 2024   10:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://vt.tiktok.com/ZSYQMvHjL/

         Di era modern dan serba digital ini banyak suku dan budaya di Indonesia yang mengalami perubahan ke arahmodernisasi dan mulai meninggalkan sistem adat yang berlaku di daerahnya. 

Bahkan adat dan budaya bukan lagi sebagai tuntunan bagi mereka dalammenjalankan kehidupan di era globalisasi ini. Berbicara identitas Suku Baduymerupakan salah satu suku Bangsa yang mempunyai identitas yang mencolok yang ada di Provinsi Banten dengan corak keunikan budaya atau tradisinya sepertigaya hidup, sistem pengetahuan, sistem religi, serta kepedulian mereka terhadaplingkungan di sekitarnya.               Di era globalisasi ini tentu akan dapat mempengaruhi kehidupuan masyarakat suku Baduy apalagi terbukanya bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke pedalaman suku Baduy yang dapat mempengaruhi sistemsosial serta kehidupan sehari hari masyarakat suku Baduy. Namun mampukah masyarakat Baduy untuk tetap menjaga. Budaya Baduy sebagai tuntunan masyarakat Baduy dalam menghadapi eraglobalisasi. 

Perkembangan era globalisasi bisa menjadi ancaman bagi suku Baduy jika tidak menerapkan adat dan budaya baduy sebagi tuntunan mereka dalam menjalankan kehidupan sehari hari. Ada kekhawatiran akan satu generasi komunitas adat Baduy akan hilang Budaya Baduy sebagai tuntunan masyarakat Baduy dalam menghadapi eraglobalisasi.

Perubahan pola hidup masyarakat Baduy disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam dan luar. Faktor dari dalam meliputi adanya pertambahan jumlah penduduk dan adanya pertentangan dan pemberontakan. Faktor dari luar meliputi lingkungan alam dan pengaruh masyarakat luar.

Perilaku sejumlah content creator atau influencer medsos dan lainnya yang mengeksploitasi perempuan muda Baduy.Bahkan di komunitas Baduy Luar sudah ada beberapa "tiktoker" yang pernah viral dan mempunyai follower yang cukup banyak.
Namun demikian, pihaknya memberikan pandangan ada beberapa hal yang menyebabkan hal terjadi itu, pertama kemajuan teknologi yang mengubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku generasi muda Baduy.Kedua, adanya sejumlah konten kreator yang mengeksploitasi kecantikan perempuan muda Baduy.Ketiga, sikap lembaga adat sendiri yang belum menerapkan hukum adat bagi para pelakunya.

sikap lembaga adat sendiri yang belum menerapkan hukum adat bagi para pelakunya. Baik terhadap warga Baduy sendiri, maupun terhadap pihak luar yang melakukan eksploitasi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun