Usai penutupan program TMMD ke-118, Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigadir Jenderal (TNI) Febriel Buyung Sikumbang, S.H, M.M., memberikan pengarahan langsung kepada seluruh personel Komando Distrik Militer (KODIM)1629/SBD. Ada lima hal penting yang disampaikan oleh mantan Danyonif 700/Raider itu diantaranya mengenai Intelejen, Operasional, Personel, Logistik, dan Teritorial.
Dirinya mengapresiasi dan bangga kepada seluruh anggota nya yang ada di Kodim 1626/SBD. "Saya berharap supaya anggota saya yang ada dibawah bisa menjadi solusi bagi masyarakat" jelasnya seraya menakankan kepada para bintara pembina desa (babinsa) yang hadir dalam kegiatan itu supaya jangan sampai ada kampanye terselubung di lingkungan Kodim 1629/SBD. Dirinya juga mengingatkan seluruh anggotanya agar tidak memberikan tekanan atau paksaan kepada pasangan masing-masing yang mendapat hak suara dalam pemilihan umum "Penempatan TPS juga tidak boleh di sekitar wilayah kodim" tegasnya. Dalam kesempatan tersebut danrem menyampaikan rasa bangga kepada warga Kodim 1629/SBD karena tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang menodai citra TNI. "Saya juga bangga kepada babinsa yang dengan berani menertibkan judi di wilayah ini" jelasnya seraya menambahkan bahwa hal tersbut menjadi suatu hal positif yang baik bagi masyarakat.
Mantan Pamen Denma Mabesad itu juga menjelaskan mengenai bidang personel atau keanggotaan dalam jajaran Korem 161/WS. Mengenai personel dirinya memastikan bahwa pihaknya sedang melakukan validasi satuan dan akan ada pengurangan personel yang ada di satuan tempur dan satuan bantuan tempur.
"Dengan adanya hal ini, mudah-mudahan anggota yang mau pensiun dapat mengajukan mutasi ke kampuing halaman" namun dirinya memberikan beberapa pengecualian mutasi kepada anggotanya dengan beberapa hal-hal yang sangat penting seperti anak atau istri yang sedang sakit. "Kalau kasusnya seperti ini saya beri pengecualian" lanjutnya seraya menjelaskan bahwa saat ini ada kelebihan personel di jajaran TNI-AD sehingga harus dilakukan pengurangan di beberapa satuan.
 Dalam jajaran Kodim 1629/SBD sendiri pada awal Oktober 2023 menerima 10 personel tamtama dan 1 bintara yang berasal dari satuan tempur.Terkait hal pendaftaran pendidikan bagi anak-anak anggota, dirinya menegaskan supaya setiap anggota mempersiapkan anaknya dengan baik dengan begitu akan mampu mengikuti rangkaian tes yang dijalankan
"Saat ini penerimaan ada tiga jalur; Reguler, Kostrad/Kopassus, dan jalur agama" jelasnya seraya menambahkan bahwa penerimaan jalur agama ini adalah jalur baru, dan dibuka bagi anak-anak yang ahli dalam bidang keagamaan. Jalur kostrad dan Kopassus merupakan jalur yang lebih berat di antara semua jalur. "Persiapkan anak kalian dengan baik jika ingin lolos seleksi"
      Mantan Waasops Kasdiv 2/Kostrad ini juga memiliki keprihatinan di bidang logistik bagi babinsa di Kodim 1629/SBD yang memiliki keterbatasan kendaraan roda dua untuk para Bintara Pembina Desa (Babinsa) seorang anggota persit bercerita bahwa dirinya selalu menghantar suami yang bertugas sebagai babinsa ke tempat binaan. "Setelah saya menghantar suami saya, baru saya menghantar anak sekolah pak.". Komandan korem 161/WS langsung memastikan bahwa babinsa di Kodim 1629/SBD akan mendapatkan fasilitas yang memadai demi kelancaran tugas babinsa yang ada di lapangan. Sehingga dengan adanya fasilitas ini akan memudahkan babinsa. Terkait bidang territorial mantan dandim 1412/Kolaka juga mengingatkan kembali kepada seluruh prajurit untuk mampu memberikan solusi bagi masalah yang ada di masyarakat.
      Hal terakhir yang menjadi sorotan Febriel adalah mengenai perkembangan gawai yang ada di kalangan anak-anak "Ibu-ibu persit juga harus mampu bijak dalam penggunaan media sosial" imbuhnya seraya menambahkan bahwa jangan dengan mudah memberikan gawai kepada anak yang rewel, dan harus mampu melakukan screening terhadap konten-konten yang dikonsumsi oleh anak-anak. Kehadiran komandan Korem 161/WS ke tiga kodim di pulau Sumba, NTT ini sudah direncanakan sejak awal menjabat, namun karena beberapa kegiatan seperti Asian Summit, kunjungan ke pulau Sumba mengalami penundaan jadwal.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H