Mohon tunggu...
Yulianti Fransiska
Yulianti Fransiska Mohon Tunggu... sikap pendidik profesional

YULIANTI FRANSISKA , JLN DUREN JAYA INDAH BLOK B NO 2/3 RT 005 RW 007 BEKASI TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sifat Ke-ilahian Kristus - Omnipresent, Omniscient, Omnipotent

6 Mei 2022   16:22 Diperbarui: 6 Mei 2022   16:23 10274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sifat Ke-ilahian Kristus dalam dokumen Yohanes 

( Omnipresent, Omniscient dan Omnipotent)

 

Sifat atau atribut keilahian Kristus di sini tidak tergantung pada sifat kepribadiannya, yaitu esensi kemanusiaan dan keilahian-Nya, yang mahakasih, mahabaik,atau mahapengampun, dan sebagainya. Namun, keilahian yang ditunjukkan dalam uraian ini mengacu pada sifat-sifat ilahi Allah yang dimiliki oleh Bapa dan Roh Kudus, seperti mahahadir, mahatahu, mahakuasa, dan tidak berubah. Atribut ini memberikan bukti yang jelas bahwa semua kepenuhan ke- Allahan berdiam di dalam Kristus (Kolose 2:9). Karena Alkitab menyatakan bahwa sifat-sifat ilahi Kristus saling berkaitan, sifat-sifat tertentu memberikan penjelasan untuk sifat-sifat suci lainnya. Misalnya, jika Kristus adalah Mahahadir, maka tentunya Ia juga Mahatahu, Mahakuasa, dan Mahakekal atau sebaliknya.

  • Omnipresent

Yohanes mencatat bahwa Yesus melihat keberadaan Natanael sebelum dipanggil oleh Filipus untuk kemahatahu-Nya (Yoh 1:48). Peristiwa ini menunjukkan bahwa Yesus ada atau ada di mana-mana. Jika Yesus bukan Tuhan, peristiwa seperti itu tidak akan terjadi. Fakta bahwa Allah ada di mana-mana ditegaskan oleh Perjanjian lama dan banyak ayat Alkitab dalam Perjanjian Baru (UL 4:39; Amsal 15:3; Yes 66:1; Yer 23:24; Kis 17:27). Kristus juga sering menyatakan kemahahadiran-Nya kepada murid-murid-Nya, misalnya Ia akan menyertai orang-orang percaya selama-lamanya (Mat. 28:20) Atau Yesus berjanji untuk tetap tinggal didalam diri orang  percaya (Yoh 14:18, 20, 23).

Fakta-fakta ini tidak akan mungkin terjadi jika Yesus hanyalah orang yang tidak ada di mana-mana. Tetapi Yesus, membuktikan bahwa ia adalah Allah yang mahahadir (Yoh 1:48). Melalui kata-kata ini, Yesus mengajarkan bahwa Dia ada di mana-mana pada saat yang sama, jadi Dia tahu keberadaan Natanael di mana-mana. Fakta ini menegaskan bahwa Kristus adalah Allah yang mahahadir. Oleh karena itu, Natanael percaya dan mengakui Yesus sebagai Raja  (Yoh 1:49). Jadi, jika Kristus ada di mana-mana, Dia pastilah Allah yang kekal. Dan sebaliknya, jika Yesus adalah Tuhan, tentu saja Dia ada di mana-mana. Karena, sebagai Allah yang kekal, Kristus sudah ada sebelum dunia diciptakan (Yoh 8:58). Dia berada di mana-mana dan pada waktu yang sama.

Bukti bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang ada di mana-mana juga didukung oleh fakta bahwa Ia memiliki tempat. Ketika Kristus masih manusia dan tinggal di bumi, Dia ada di mana-mana dalam keilahian-Nya, Kristus juga ada di bumi dan pada waktu yang sama di tempat yang berbeda. Ketika Dia naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Bapa (Mrk 16:19; 1 Pet 3:22), dia juga tinggal di hati semua orang percaya pada detik yang sama, dan pada saat yang sama di bumi (Yoh 14: 23).  Kemahahadiran Kristus memungkinkan Dia untuk bersama semua orang percaya dan pada saat yang sama di sekitar semua orang Kristen di seluruh dunia (Mat 1:23, 28:20). Realitas ilahi ini akan menjadi fakta sejarah, bukan pengalaman sejati orang percaya, jika Kristus bukan Tuhan yang kekal.

  • Omniscient

Kemahatahuan Kristus dapat dilihat dari masa kecilnya, bahkan dalam kondisi manusianya. Sebagai seorang anak berusia 12 tahun, Kristus sudah membuat tercengang dan takjub para pemikir Yahudi ketika mereka bersaksi tentang pengetahuan dan kecerdasan yang disimpulkan dalam bait Allah (Luk 2: 46-47). Tetapi Yesus yang mahatahu tampak sempurna dalam keilahian-Nya ketika dia mengetahui apa yang ada di dalam hati semua orang dan mengetahui mereka semua sepenuhnya (Yoh 2: 24-25). Murid-murid-Nya sendiri mengakui bahwa Kristus mengetahui segalanya (Yoh 16:30; 21:17). Berdasarkan kemahatahuan, Yesus menjelaskan bahwa dia mengetahui kedalaman hati manusia dan tidak ada yang membutuhkan jaminan atau penjelasan tentang manusia.

Karena kemahatahu-Nya, Yesus tahu sebelumnya siapa yang percaya, menolak, dan mengkhianati-Nya (Yoh 6:64). Alkitab juga bersaksi bahwa Yesus memiliki hikmat pengetahuan Allah (1 Kor 1:30). Kebijaksanaan dan pengetahuan seperti itu tidak dimiliki oleh siapapun yang pernah hidup di muka bumi, bahkan nabi yang paling bijaksana sekalipun, kecuali Kristus sendiri sebagai Tuhan yang maha tahu yang memiliki kekekalan.

  • Omnipotent

Kemahakuasaan Kristus adalah salah satu bukti utama keilahian-Nya. Kuasa Yesus tidak hanya menyembuhkan penyakit dan mengusir iblis, tetapi juga melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan manusia lain. Ini adalah untuk memberikan kehidupan dan mendapatkannya kembali. Yohanes mencatat bahwa Kristus memiliki kuasa untuk menghakimi dunia (Yoh 5:27). Yesus sendiri mengakui bahwa Ia memiliki kuasa untuk menemukan hidup-Nya setelah kematian (Yoh 10:18). Kristus juga memiliki kuasa untuk memberikan hidup yang kekal kepada semua orang percaya (Yoh 17:2).

            Sebagaimana Matius menyatakan kuasa Yesus (Mat 28:18), Yohanes juga menggunakan istilah eksousia, yang berarti kuasa, untuk menyatakan kuasa Kristus melalui ketiga ayat ini. Kata ini harus dibedakan dari istilah dynamis, yang berarti kuasa. Meskipun istilah dynamis digunakan untuk menggambarkan kekuatan yang berhubungan dengan kuasa Allah (Kis 1:8). Namun pada dasarnya, istilah tersebut pada dasarnya mengacu pada kekuatan fisik atau kuasa secara alami. Meskipun Eksousia adalah kekuatan atau otoritas supranatural milik Tuhan dan Yesus sendiri. Istilah ini tidak digunakan untuk menggambarkan kekuatan alam atau kekuatan para pemimpin dunia. Karena kuasa eksousia juga diberikan kepada orang Kristen, orang percaya dapat menjadi anak-anak Allah (Yoh 1:12) dan mengalahkan kuasa Setan dan dunia (1 Yoh 4: 4).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun