Mohon tunggu...
Yeyen Robiah
Yeyen Robiah Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu rumah tangga yang ingin berbagi rasa, gagasan dan cerita untuk berbagi manfaat. mari berbagi cerita di web blog ku www.yeyendays,blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Harus Iri

20 Oktober 2016   13:04 Diperbarui: 20 Oktober 2016   13:08 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah kembali ke laptop yuk...

Kadang aneh yang namanya emak-emak itu, di satu sisi dia iri dengan emak yang lain yang lebih hebring, kinclong, rapi dan necis, tapi di satu sisi dia ga sadar kalau emak-emak hebring yang mulus dan bening itu juga begitu iri dengan kehidupannya yang hiruk pikuk dengan kerjaan yang terlihat feminim, keibuan dan boleh dibilang emak sejatilah. Emak-emak hebring ini iri betapa emak-emak rumahan itu begitu dekat dengan anak-anaknya, masakannya selalu habis disantap bersama keluarga besarnya dan kerjaan rumah mampu dia kerjakan sendiri. Dari pagi hingga malam tak lepas dari kehangatan keluarganya, pelukan anak-anaknya, cium kening dari suaminya dan kadang kehangatan kena pipis ompol babynya, hehe...

Emak-emak hebring ini rumahnya terlihat rapi karena punya beberapa asisten yang profesional di bidangnya masing-masing, masak sendiri, beres-beres rumah ada dan yang ngasuh anak-anak juga ada. Dia hanya membagi pos gajinya yang puluhan juta itu ke para asistennya.

Emak-emak hebring ini terlihat cantik dan bening itu ternyata ada beberapa yang karena bosen kesepian di rumah atau ada juga yang memang menyempatkan diri meluangkan waktunya untuk bersantai di salon yang lux hanya untuk menghilangkan penatnya rutinitas kantor. Disana mereka biasa meni pedi, message, facial dan lain sebagianya, pokoknya dari ujung rambut sampai ujung kaki selalu terawat rutin setiap bulannya.  

Tapi eh tapi, kita gak tau kalau di hati yang terdalam emak-emak hebring ini ternyata juga sangat iri sekali ketika melihat rumah tetangga yang begitu ramai dengan candaan anak-anak, kebersamaan dan kehangatan keluarga yang setiap saat bisa berkumpul bersama cukup di rumah saja, ga perlu atur-atur jadwal dengan suami dan anak-anak hanya sekedar mau weekend ke puncak.

Mereka kadang bosan dengan rutinitas kantor dan tuntutan kerjaan yang tiada hentinya. Harus buat laporan, setor laporan, supervisi, tugas luar dan seabreg kerjaan formal lainnya. Kadang mereka berfikir betapa enaknya barang sehari atau dua hari tinggal di rumah saja, menikmati suasana rumah bersama anak-anak, mengantar anak-anak sekolah, memasak masakan kesukaan anak-anak, menemani suami menikmati kopi di teras depan..ahhh nikmat nya bisa di rumah.

Nah lo...ini jadinya siapa yang iri ke siapa ya???

Ah sudahlah, hidup ini begitu singkat. Setiap keluarga mempunyai tujuannya masing-masing, setiap keluarga mempunyai stylenya masing-masing. Ada yang istrinya di rumah saja dan ada juga yang istrinya bekerja di luar rumah. Semua itu punya konsekwensinya masing-masing. Tak jarang istri yang di rumah saja keluarganya berantakan karena tak adanya kerjasama yang solid antar suami dan istri. Suami merasa paling capek mencari nafkah di luar rumah dan sang istri merasa paling capek karena harus mengurus rumah sendirian. Dan tak jarang pula istri yang kerja di luar rumah keluarganya berantakan. Jarang bertemu dengan anak dan suami, berangkat pagi pulang malam, tak ada komunikasi yang baik dengan anak-anaknya sehingga anak-anaknya merasa kurang kasih sayang, akhirnya sering main keluar rumah dan tidak terarah. 

So, kembali ke diri kita masing-masing, mau keluarga yang model apa dan bagaimana. Satukan visi dan misi bersama suami dan anak-anak, jalin komunikasi yang sehat, buatlah waktu kebersamaan yang berkwalitas dan kriteria positif lainnya. Kebersamaan dan materi bukanlah penentu kebahagiaan keluarga tapi kerjasama dan komitmen bersama yang paling utama. Nikmatilah setiap proses dan masalah yang ada dalam keluarga, hadapi, evaluasi, perbaiki dan temukan kebahagiaan yang sederhana namun berharga ada dalam keluarga kita. Jadilah emak-amak yang super bagi anak dan suami kita. 

Jika kita termasuk emak yang di rumah saja, buatlah suasana rumah yang dinamis, berbagi pekerjaan dengan anak-anak dan jadwalkan acara keluar rumah setiap minggunya, walau hanya ke taman kota depan komplek. Bagi kita yang termasuk emak-emak kantoran, tetaplah jalin komunikasi yang indah, jangan asal say hello dan say I love You via WA tapi ucapkanlah saat bertemu dengan anak-anak dan suami dengan tulus. Buanglah sejenak masalah kantor ketika sudah berada di rumah. Sesibuk apapun di luar sana, sempatkanlah untuk membuatkan kopi atau teh untuk suami atau segelas susu dan nasi goreng untuk anak-anak sarapan pagi. Tersenyumlah dengan tulus.....

Salam Emak-emak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun