Mohon tunggu...
Yety Ursel
Yety Ursel Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu merasa kurang banyak tau

Menulis untuk menyalurkan energi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Katanya (Sebuah Refleksi Diri)

25 November 2023   12:09 Diperbarui: 27 November 2023   18:28 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sebuah Refleksi Diri

Katanya
Guru itu artinya digugu dan ditiru
Pandai menyatukan tutur ke dalam laku
Menjaga tutur
Menjaga laku
Menjaga harkat dan kemanusiaannya
Itu, katanya....

Guru itu profesi suci
Bekerja dengan hati, mewujudkan cita anak anak negri
Menjadi nyala bagi gelapnya bumi
Menjadi penyejuk di tengah perangkap dahaga
Itu, katanya...

Guru itu bijaksana
Berdiri paling depan memberi teladan
Menebar kebajikan
Mengajarkan tentang rasa malu
Bila hidup tak berilmu
Bersahabat dengan tumpukan buku
Demi mereka yang selalu ingin tahu
Masih, katanya..

Guru itu, kita
Yang membusungkan dada dengan kaki gemetar
Mengacungkan telunjuk, tanpa memberi teladan
Sering alpha pada kewajiban
Menyerah pada tantangan
Tapi tetap saja merasa pantas untuk menebar serapah, menebar petuah
Masih berharap tetap digugu?

Menes, 25 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun