Mohon tunggu...
Yeti Sulfiati
Yeti Sulfiati Mohon Tunggu... Guru - Guru/trainer/penulis/edukonsultan

Saya senang berbagi ilmu dan pengalaman dalam training pembelajaran, publik speaking, motivasi, hypnosis, STIFIn.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Teori Gestalt dalam Pendidikan

13 Juli 2024   07:20 Diperbarui: 13 Juli 2024   07:26 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda fenomena gunung es di lautan? Yang terlihat di permukaan laut hanyalah sebagian kecilnya saja, yang sebenarnya adalah sebuah bagian yang besar tersembunyi di bawah permukaan laut. Nah,itulah ilustrasi tentang teori Gestalt dalam psikologi. Teori Gestalt adalah teori psikologi yang menekankan pentingnya melihat pola atau keseluruhan daripada hanya bagian-bagian individual. Dalam pendidikan, teori ini dapat diterapkan dengan berbagai cara untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pemahaman siswa. Berikut ini adalah beberapa penerapan teori Gestalt dalam pendidikan:

Prinsip-prinsip Dasar Teori Gestalt
1. Prinsip Keseluruhan (Holisme): Menyatakan bahwa keseluruhan lebih berarti daripada sekadar jumlah bagian-bagiannya.
2. Prinsip Kelompok (Grouping): Manusia secara alami mengelompokkan elemen-elemen yang memiliki karakteristik serupa.
3. Prinsip Kesederhanaan (Pragnanz): Menyatakan bahwa orang cenderung memandang sesuatu dalam bentuk yang paling sederhana dan stabil.
4. Prinsip Keterhubungan (Connectedness): Elemen-elemen yang berdekatan cenderung dipandang sebagai satu kesatuan.
5. Prinsip Ketertautan (Continuity): Orang cenderung memahami elemen-elemen yang berurutan sebagai suatu pola yang berkesinambungan.

Penerapan Teori Gestalt dalam Pendidikan

1. Pengajaran yang Terstruktur
   Guru dapat mengajarkan materi dengan cara yang terstruktur dan koheren, memungkinkan siswa untuk melihat hubungan antara konsep-konsep yang berbeda. Misalnya, dalam pelajaran matematika, alih-alih mengajarkan rumus satu per satu, guru dapat menunjukkan bagaimana rumus-rumus tersebut saling berhubungan.

2. Pengelompokan Informasi
   Dalam menyajikan informasi, guru bisa mengelompokkan materi berdasarkan tema atau topik yang terkait. Ini membantu siswa untuk mengingat dan memahami materi dengan lebih baik. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, peristiwa-peristiwa yang terkait dapat dikelompokkan dalam satu bab.

3. Penggunaan Visualisasi
   Menggunakan alat bantu visual seperti diagram, peta pikiran, dan grafik dapat membantu siswa melihat keseluruhan konsep dan bagaimana bagian-bagian individual saling berhubungan. Visualisasi ini membuat materi lebih mudah dipahami dan diingat.

4. Penyediaan Konteks
   Memberikan konteks atau latar belakang sebelum memulai pelajaran baru membantu siswa memahami bagaimana materi baru terkait dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Misalnya, sebelum memulai topik baru dalam sains, guru dapat mengulas konsep-konsep dasar yang mendasarinya.

5. Pemecahan Masalah
   Pendekatan Gestalt dalam pemecahan masalah menekankan pemahaman masalah secara keseluruhan sebelum mencoba menemukan solusi. Siswa didorong untuk melihat gambaran besar dan mencari pola sebelum memecahkan bagian-bagian kecil dari masalah tersebut.

6. Pembelajaran Interaktif
   Menggunakan metode pembelajaran yang interaktif seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan kegiatan hands-on dapat membantu siswa melihat berbagai perspektif dan memahami materi secara menyeluruh. Kegiatan ini juga mendorong pemikiran kritis dan kreatif.

7. Feedback dan Refleksi
   Memberikan umpan balik yang konstruktif dan mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran mereka membantu memperkuat pemahaman mereka tentang materi. Refleksi ini memungkinkan siswa untuk melihat kembali keseluruhan proses pembelajaran dan mengidentifikasi pola atau kesalahan.

Contoh Penerapan dalam Kelas
Pelajaran Sains: Saat mengajarkan konsep ekosistem, guru bisa memperlihatkan diagram ekosistem yang mencakup berbagai komponen seperti produsen, konsumen, dan dekomposer serta bagaimana mereka saling berinteraksi.
Pelajaran Bahasa: Dalam mengajarkan tata bahasa, guru bisa menunjukkan bagaimana berbagai aturan gramatikal saling berhubungan dan membentuk struktur kalimat yang benar.
Pelajaran Seni: Guru seni dapat mengajarkan prinsip desain seperti keseimbangan, kesatuan, dan kontras melalui kegiatan menggambar atau proyek seni lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun