Mohon tunggu...
Yeti Puspitasari
Yeti Puspitasari Mohon Tunggu... -

Berusaha untuk lebih bijak menjalani hidup

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Situ Patengan = Situ patenggang

5 Juli 2012   14:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:16 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rabu 4 Juli 2012 saya bersama rombongan ibu - ibu arisan rt 01/013 perumahan Jatimulya kec Tambun Selatan berwisata kedaerah Ciwidey , tepatnya ke danau Situ Patengan atau patenggang .

Alhamdulilah setelah melewati jalan yang panjang dan berliku , juga ditengah kondisi jalanan yang padat sampailah kami kurang lebih pukul 11:45 wib didanau tersebut . Angin kencang dan udara yang sangat dingin menyambut kedatangan kami ,, tak kami duga sebelumnya ternyata cuaca ditempat ini begitu dinginnya . Terpaan angin kencang dan cuaca yang sangat dingin membuat sebagian ibu-ibu menggigil kedinginan , dan segera berjalan kearah luar dan mecari minuman hangat atau sekedar membeli oleh-oleh untuk pulang nanti .

Kutatap sekelilingku nampaklah dihadapanku  sebuah situ atau danau yang tidak terlalau luas , pemandangan alam yang biasa - biasa saja menurutku , nampak dibibir danau barisan perahu motor berbaris menanti penumpang yang akan berlayar mengelilingi danau tersebut . Kamipun menyewa beberapa helai tikar dan mulai makan siang bersama dengan bekal yang kami bawa dari rumah masing - masing ,, sayup -sayup terdengar kata sambutan dari pengeras suara yang ada disitu , mengatakan selamat datang di obyek wisata situ patenggang , dan ditawarkan jika ingin berkeliling danau dan singgah di pulau Asmara , silahkan naik  perahu motor dg membayar 15 - 20 ribu saja  , 15 ribu jika hanya berkeliling danau , tetapi jika ingin singgah di pulau Asmara maka membayar 20 ribu saja , mengapa dinamakan pulau asmara ? konon katanya karena di pulau itulah tempat bertemu dan bercinta Dewi Rengganis dengan seorang pemuda bernama Kian Santang , memang nampak indah nuansa pulau itu karena berbukit dan berbatu berwarna putih dikelilingi danau dengan airnya yang mengalir tenang . Menurutku amat disayangkan potensi alam yang sesungguhnya sangat indah dan alami ini kurang dipelihara dengan baik , juga kurang fasilitas yang menopang obyek wisata yang ada , ada baiknya pemda setempat menata ulang agar nampak lebih menarik baik bagi wisatawan domestik maupun luar .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun