Mohon tunggu...
Yeti Puspitasari
Yeti Puspitasari Mohon Tunggu... -

Berusaha untuk lebih bijak menjalani hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Entahlah

28 September 2011   14:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Entahlah apa yang kurasakan hari ini sungguh perasaanku tak  menentu  ataukah situasi dan kondisiku yang sedang sensitif   ?  entahlah  aku tak tahu jawabnya  .

Memang benar kehidupan ini bagaikan bermain sandiwara , kadang kita memerankan tokoh yang bahagia , kadang tokoh yang sedih dan berduka , kadang juga berlakon seperti  seorang tokoh komedian yang mampu menghipnotis penonton untuk tertawa terpingkal - pingkal , padahal jauh dilubuk hatinya dia menangis meratapi kehidupannya yang malang

Andai waktu bisa diputar ulang seperti sinetron yang berjudul lorong waktu karya pak Dedy Mizwar tentu semua manusia akan memohon agar bisa mengulang dari awal kehidupannya , seperti memulai lagi membaca  huruf "a " atau membaca Alif  pada deretan huruf  Hijaiyah   , mungkin mereka akan mencoba menjalani hidup lebih baik lagi dari sebelumnya , ah semua itu hanya berandai - andai saja ,  faktanya adalah kita hidup didunia ini hanya sementara saja , kita  adalah seorang musafir  yang berjalan diatas dunia yang fana ini , dan pasti menuju satu titik yang disebut kematian , Bila ajal telah memanggil teman sejati hanyalah amal , namun selagi  kita masih bernafas tentu masih bayak hal yang dapat kita lakukan untuk bekal kelak ke alam akherat nanti  , maka mulailah sejak saat ini dengan lebih mewaspadai bergulirnya waktu seperti  sebilah pedang yang tajam yang siap menebas leher kita . Banyak hal yang kita alami sepanjang kita menjalani hidup ini , ada hal yang biasa - biasa saja , mungkin juga pernah mengalami hal - hal yang luar bisa , itu semua tergantung bagaimana kita menyikapinya . Pernah kudengar cerita tentang seorang anak manusia yang begitu sombongnya hingga dia tak mau tunduk pada perintahNYA , hingga ajal menjemputnya dia tetap saja  kafir  , Semoga kita terhindar dari  segala macam perbuatan yang  dilarang dalam agama , dan selalu berusaha untuk lebih meningkatkan ketaqwaan pada sang Khalik , Allahualaam Bishowab .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun