Mohon tunggu...
Yeti Puspitasari
Yeti Puspitasari Mohon Tunggu... -

Berusaha untuk lebih bijak menjalani hidup

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Gelisah, Resahku

21 Oktober 2011   22:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari perkenalan disitus jejaring sosial , mataku terpana melihat satu sosok yang begitu gagah dan macho dan lumayan cakep wajahnya .

kubuka info tentangnya , makin terpana ku dibuatnya , betapa hebatnya sosok ini  , dia yang telah menjalani kehidupan dari jaman  presiden Soekarno  hingga kini . Kutaksir usianya sudah setengah abad lebihlah kira - kira (kalau salah cingcai ajalah bung ) makin kumemandangi fotonya , makin gak karuan rasanya , mulai timbul perasaan resah dan gelisah , hasrat hati ingin sekali mengenalnya lebih dalam , namun tak ada keberaniaaku untuk memulainya , hal ini berlangsung sekian bulan lamanya , tapi aku selalu memantau aktifitasnya tak lupa juga sesekali membuka - buka album fotonya . Lambat laun seiring berjalannya waktu tepatnya pada saat liburan  kuhimpun semua keberaniannku , ku add  dia  dengan perasaan yang bercampur aduk  seperti permen nano - nano yang dulu banyak digemari . Ternyata dia sosok yang ramah dan baik , tidak sampai hitungan menit dia lanfsung mengkonfirmasiku , wow betapa berbunganya hatiku seperti syair lagu lihat kebunku karya bapak AT Mahmud yang mungkin sekarang sudah lama dilupakan , mulailah terjalin komunikasi dengannya , gaya bahasanya yang begitu apik makin membuatku mengaguminya , sering aku bercerita padanya tentang situasi ditempat kerjaku begitupun dirinya , Hingga suatu hari dia mengajak copy darat denganku , akupun mengiyakan

Maka sejak saat itu kamipun makin sering berkomunikasi baik via sms , telpon , atau ym jg chat tentunya , pernah juga aku dibawanya terbang keangkasa melintasi wilayah negeri kita tercinta , melihat - lihat perkembangan suatu wilayah ataupun sekedar ngobrol disebuah cafe atau resto , kadang _ kadang singgah  juga  kami di WTS ( warung tepi sungai ) atau warteg dan warsun ( warung sunda) ,  Semakin hari semakin indah pertemanan yang kami jalani hingga suatu saat dia kembali mengajaku jalan- jalan kesuatu tempat yang aku belum pernah tahu , aku dibawanya naik keatas gunung dan kamipun bercengkrama sambil melihat - lihat panorama alam dibawahnya , Subhanallah ,,,,,, ! aku begitu terpana melihat hasil karyamu Allah SWT yang begitu indah dan menakjubkan , hingga tak sadar kakikupun terus melangkah sambil mataku tak lepas memandang keindahan alam ini ,,,,,, tak sadar tiba - tiba aku terpeleset dan jatuh ,,,,,,,,,,, duh sakit kurasa tubuhku terhempas diatas sesuatu yang keras dan dingin , oh,,,,, ternyata aku terjatuh dari atas tempat tidurku .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun