Mohon tunggu...
Yohanes Ratu Eda
Yohanes Ratu Eda Mohon Tunggu... profesional -

Saat ini saya bekerja sebagai seorang rohaniawan, hobi saya ialah membaca, menulis dan rekreasi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berubahlah Sebelum Terlambat

23 Oktober 2010   06:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:11 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Tangan renta itu memegang cangkir dengan gemetar. Diseruputnya teh itu perlahan dan dirasakannya cairan panas itu mengalir pelan ke tubuh ringkihnya. Sejurus kemudian, lelaki tua itu menghela napas dalam dan berkata kepada keluarga yang berkumpul di sekitar ranjangnya, "Dahulu waktu aku kecil, aku bermimpin untuk mengubah dunia. Saat aku besar, kusadari ternyata hal itu sangat sulit terjadi. Maka kupersempit visiku dengan mengubah bangsaku saja. Ternyata setelah dewasa, itu pun amat berat. Maka aku ingin mengubah kotaku saja lewat hidupku. Sayangnya itu pun gagal. Lalu aku ingin mengubah keluargaku saja. Memasuki usia senja, ternyata mengubah keluarga sendiri susah. Baru menjelang ajal kusadari, sesungguhnya akulah yang pertama harus berubah sebelum aku bisa mengubah dunia."

Digenggamnya tangan istrinya penuh arti sembari berbisik lirih, "Maafkan aku karena mungkin aku tak menjadi sosok yang baik dalam keluarga kita selama ini." Ia pun menghembuskan napas terakhir.

Penyesalan. Amarah. Kesedihan. Ini akibatnya bila terlambat berubah. Cek keadaan kita. Bukankah hidup di jalan Tuhan sering hanya jadi pemanis bibir bagi mayoritas orang beragama? Semua khotbah yang memuat Suara Sang Khalik seolah 'mati kutu' jika berpapasan dengan beragam kenyataan hidup sehari-hari.

Apakah ini juga yang Anda gumulkan? Secara teori sudah tahu kehendak Tuhan, tapi keserakahan dunia masih saja berhasil menyeret kita menjadi serupa dengannya. Itu menutup pintu nurani dan jendela jiwa sehingga kita sulit untuk mendengarkan panggilan Tuhan untuk berubah. Berikut ini beberapa permata pembelajaran yang indah tentang perubahan.

Mengerti Tujuan Berubah

Dosa merusak cetak biru Tuhan bagi manusia. Karena dosa, rezeki/berkat menjadi kutuk/laknat. Karena itu, selagi masih ada kesempatan, bertobatlah dan berubahlah untuk menjadi pribadi yang mulia yang akan memuliakan sesama dan memuliakan Tuhan.

Datang Kepada Alamat yang Tepat

Hanya Tuhan yang dapat memulihkan tubuh, jiwa, roh kita. Tuhan tak pernah menolak siapapun yang datang kepada-Nya. Dosa sekecil dan sebesar apapun yang kita buat, pintu hidayah Tuhan selalu terbuka untuk menerima kita yang ingin bertobat dan berubah. Datanglah kepada Tuhan, Dialah alamat yang tepat untuk Anda datangi.

Evaluasi Area-Area Kejatuhan Kita

Pemulihan dan perubahan mustahil dapat terjadi tanpa mengetahui area-area mana kita jatuh. Bila sudah menemukannya, jangan memelihara, memupuk dan merangkulnya. Buanglah dan tinggalkan semudah anda membuang sampah dan tindak pernah lagi mengambilnya kembali untuk digunakan.

Perubahan Dimulai dari Dalam ke Luar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun