Mohon tunggu...
Yohanes Ratu Eda
Yohanes Ratu Eda Mohon Tunggu... profesional -

Saat ini saya bekerja sebagai seorang rohaniawan, hobi saya ialah membaca, menulis dan rekreasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Doa yang Tidak Mengatur Tuhan

31 Juli 2014   21:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:45 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perspektif teologis, doa merupakan sarana yang Tuhan siapkan bagi umat-Nya untuk berkomunikasi dengan-Nya. Komunikasi di sini dipahami sebagai interaksi antara Tuhan sebagai Bapa kita dan kita sebagai anak-anak-Nya. Jika saja Tuhan punya HP dan Nomor telpon telkomsel misalnya, pasti kita setiap hari akan selalu sms, bbm, chating dan telpon-telponan dengan Beliau, apalagi telkomsel dengan TMnya yang disukai para pelanggan karena bisa telpon berjam-jam. Memang secara fisik, Tuhan tidak punya HP dan nomor telpon yang bisa dihubungi. Tetapi HP dan nomor telponnya Tuhan adalah DOA. Sarana doa ini menjadi penting dan strategis dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan. Itu sebabnya Kitab Suci (Perjanjian Lama & Perjanjian Baru - red) memberikan ruang yang banyak membicarakan tentang DOA.

Tetapi DOA sering disalah-gunakan oleh umat Tuhan. Penyalah-gunaan itu ditandai dengan DOA yang memaksakan kehendak dan mau mengatur Tuhan. Manusia berusaha untuk merampas otoritas Tuhan dan hendak memperalat Tuhan demi kepentingan dan keuntungan pribadi lepas dari sikap memuliakan Tuhan di dalam DOA. Manusia menjadi arogan di hadapan Tuhannya. Manusia tidak lagi menempatkan Tuhan secara proporsional dalam DOA-DOAnya. Seolah Tuhan itu pelayan kita dan harus memberikan apa saja yang kita minta.

14067898171504869448
14067898171504869448

Biasanya kita memohon seakan Tuhan mempunyai kewajiban memberikan atau melakukan yang kita minta. Dan kalau Tuhan tidak menjawab, kita mulai komplain sama Dia dan mulai menyimpang dari kehendak-Nya dan juga dari perintah firman-Nya. Dalam tulisannya tentang DOA, St. Yakobus menulis demikian: "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah ber-DOA, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" - Yakobus 4:3.

14067901671782009950
14067901671782009950

DOA yang bagaimanakah yang tidak mengatur Tuhan? Pertama, doa yang dinaikan dengan kejujuran. Apa adanya. Tidak munafik. Tidak menjilat Tuhan. Tidak menyuap Tuhan. Tetapi dengan sikap hati benar di hadapan Tuhan. Kedua, doa yang dinaikan dengan mata iman yang tertuju kepada Tuhan. Ketiga, doa yang dinaikan dengan mengakui kuasa dan otoritas Tuhan dalam hidup kita. Keempat, doa yang dinaikan dengan mengakui kesetiaan Tuhan dalam tiga dimensi waktu (masa lalu, masa kini dan masa depan - red). Kelima, doa yang dinaikan dengan puji-pujian kepada Tuhan.

Oleh karena itu, buanglah berbagai gengsi dan kesombongan kita; tetap sadari kedahsyatan dan kebesaran Allah kita; selalu percaya kepada firman Allah dan janji-janji-Nya; dan nantikanlah petunjuk Tuhan sambil memandang Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun