Hello Everyone!!! Welcome back guys in my blog. Disini saya bakal review lagi materi yang saya dapetkan hari ini . So let’s c’mon guys materi yang akan saya ulas yakni tentang metode positivistic, fenomenologis, dan krits dalam pendidikan.
Metode Positivistik
Pertama kita harus mengetahui pengertian dari metode ini. Secara bahasa positivism atau positivistic berasal dari kata “ positif” yang artinya dapat disimpulkan yakni fakta/yang benar-benar/kenyataan. Sedangkan secara terminologis positivisme berarti sebuah metode atau cara yang berpangkal pada sesuatu yang aktif yang didasarkan pada data yang empiris.
Dari sini kita mampu menarik kesimpulan bahwasannya metode positivitik/positivism ialah sebuah cara yang mengandalkan kemampuan indrawi untuk mengamati secara langsung sebuah kejadian ilmiah maupun non ilmiah yang selanjutnya daapat dijadikan bahan untuk berfilsafat pendidikan. Disini ditekankan bahwa pengetahuan yang dioaoarkan tidak boleh melebihi fakta-fakta yang kita dapatkan.
Aliran ini dikenalkan pertama kali oleh seorang filosof bernama Augus Comte.aliran yang dikenalkannnya ini mampu mendominasi wacana ilmu pengetahuan.
Menurutnya ada beberapa konsep yang tedapat dalam metode ini diantaranya yakni ini merupakan seuah metodde yang diarahkan pada fakta-fakta, kedua, metode yang diarahkan kepada perbaikan, ketiga metode yang diarahkan kepada kecermatan, dan yang keempat yaknoi metode yang diarahkan kepada kepastian.
Metode fenomenologi
Metode fenomenologi dikenalkan oleh Edmun Husserl (1859-1938), dia memahami bahwasannya metode ini menyiapkan langkah-langkah yang harus diambil hingga kita dapat sampai dititik fenomena yang murni.
Beliau juga berpendapat bahwasannya fenomenologi memeberi sebuah pengetahuan dan esesnsi atau kemurnian dari sebuah permsalahan atau objek yang dikaji itu sendiri Disini huserl juga memberi kita arahan bahwasannya fenomenologi itu menunjukkan apa yang Nampak dalam kesadaran pada diri kita dengan membiarkannya termanifestasi atau dapat terwujud melalui indrawi kita tanpa memasukkan kategori pikiran kita padanya.
Secara umum reaksi fenomenologi dapat dilihat dari dua sisi yani sebagai reksi terhadap domiasi positivism dan sebagai kritik terhadap pemikiran kritis seorang tokoh yakni Immanuel Kant.
Sebagai reaksi dari positivism, fenomenologi ini menuntut pemaknaan dibalik realitas, dan butuh keterlibatan antara objek dan subjek sebagai instrument untuk mengungkapkan fakta. Karna faktanya metode ini dalam pendidikan berfungsi untuk menghubungkan keterkaitan manusia dengan realitas .