Pagi ini, Selasa 13 Mei 2014 sekira pukul 08.30 WIB, saya mencoba menghubungi via telpon Bupati Bantaeng-Sulawesi Selatan, M. Nurdin Abdullah. Seorang bupati, yang sosok dan kiprahnya mulai diperbincangkan di level nasional karena kinerjanya yang luar biasa.
Saya deg-degan, Bismillah Allahu Akbar. Semoga kali ini telpon saya direspon oleh bupati dan bisa wawancara by phone live (5-10 menitan). Ternyata doa dan keinginan saya untuk bisa menghadirkan wawancara pagi dengan bupati Bantaeng, M. Nurdin Abdullah di Radio IdolaFM Semarang, Jawa Tengah, dikabulkan oleh Allah SWT. Alhamdulillah.
Hanya dua kali terdengar nada tunggu, terdengarlah suara dari nomor handphone yang saya tuju, suara Pak Nurdin. Sama persis, ketika diwawancarai dalam sebuah talkshow televisi beberapa waktu lalu. Pak Nurdin menjawab dengan kalem/bersahaja dan bersedia kami wawancarai secara mendadak. Karena sebelumnya, kami memang belum pernah janjian dengan Pak Nurdin.
Dalam perbincangan by phone live tentang “bagaimana pemuda diikut sertakan/berperan aktif dalam pembangun di Bantaeng” tersebut, Pak Nurdin menceritakan bagaimana membawa kabupaten Bantaeng menjadi lebih baik seperti sekarang ini. Mengapa kesehatan menjadi prioritas utama. Mengapa anak-anak juga dilibatkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Sampai akhirnya, di hampir penghujung wawancara itu, Pak Nurdin menyampaikan pendapatnya, "kita sangat percaya, generasi terus tergantikan, bagaimana kita agar tidak mewariskan air mata, tapi mewariskan mata air.” Kesan saya, kalimat ini sederhana, tapi kalau dicermati cukup mendalam, pasti kita juga tak ingin mewariskan kepada generasi muda berupa air mata. Dan yang menjadi pertanyaan dalam hati saya, sudahkah semua kepala daerah, pejabat dan kita sebagai rakyat Indonesia, juga mempunyai pemikiran seperti itu?.
Terima kasih Pak Nurdin, telah berbagi pengalaman dan ide kepada kami. Tentu suatu saat saya juga ingin berkunjung ke Bantaeng untuk menikmati alam dan seisinya. (yes)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H