Malam, dingin, dan sepi
Dikursi bambu aku menanti
Tak peduli gelap menyelimuti
Semoga engkau datang menghampiriÂ
Malam, kita, dan rindu
Seperti setangkai edelwis di puncak mahameru
Indah, wangi, dan memikat
Tapi bukanlah untuk pemuas nafsu
Malam, cinta, dan kamu
Sungguh aku ingin menelponmu
Sungguh aku ingin dengar suaramu
Tapi ego telah membelenggukuÂ
Malam, doa, dan kamu
Tak pernah henti aku mendoakanmu
Agar kamu tak melupakanku
Meski kamu bukanlah milikkuÂ
(Sudutku, 19/1/2018)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!