4. Kompromi dan pengertian. Pilih untuk berkompromi dalam situasi di mana perbedaan pendapat tidak dapat dihindari. Usahakan pertimbangkan untuk mencapai solusi yang memuaskan untuk semua pihak dengan saling menghargai dan memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing.
5. Menghormati privasi dan batasan pribadi. Mengakui hak setiap anggota keluarga untuk memiliki pandangan politik dan privasi mereka sendiri. Hindarilah menyebarkan pendapat atau informasi yang dapat menyebabkan konflik atau ketidaknyamanan.
Menurut para responden solusi yang dapat menyelesaikan orang yang bersikap fanatik dan agresif pada saat pemilu, yaitu dengan cara:
- Â Introspeksi diri
- Â Menyediakan informasi/ portal berita supaya masyarakat dapat menentukan pilihannya sendiri dan tidak terprovokasi
- Â menghindari hoaks supaya tidak mudah di provokasi
- Â Berpolitik dengan jujur dan adil
- Â Menghargai perbedaan dan menerima dengan lapang dada
- Â Edukasi yang baik
- Â Lebih bijak dan rasional
Semoga artikel ini menjadi solusi untuk mengurangi konflik dalam keluarga akibat perbedaan paslon dalam pemilu yang akan datang, dan menjadi edukasi bagi masyarakat agar bersikap lebih bijak dalam bersosialisasi bahkan hingga di lingkungan keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI