Mohon tunggu...
Yessi Greena
Yessi Greena Mohon Tunggu... -

sehari dua gelas kopi, sedang berada di antara....ah, sudahlah!, pengen ke Maastricht.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tapi Kau Lalu Hilang Ditelan Kabut Pagi

21 September 2013   21:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:34 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13797742481274875223

Aku tak akan lelah merinduimu, berharap bisa melihat senyum dan tatapan hangatmu di suatu pagi ketika hujan baru saja usai. Meski seperti tak mungkin, hati dan pikiranku masih tetap bersama membiarkan kenangan tentangmu menghias dalam bingkai-bingkai harap yang kujaga tulus di lubuk terdalamku. Kau adalah doa terindah yang masih tetap terlantun dalam senyapnya malam.  Impian terbesar yang kelak akan menjadi pencapaian termanis dalam sejarah hidup. Kau adalah bintang  yang selalu bersinar dalam gelap malamku, cahaya yang menyelusup masuk menerangi ruang-ruang gelap hati. Dan hangat yang menyelimuti dinginnya Aku tak akan lelah merinduimu, berharap bisa melihat senyum dan tatapan hangatmu di suatu pagi ketika hujan baru saja usai. Tapi hujan tak pernah lagi hadir di pagi hari, hanya ada kabut tipis bersama dingin yang menusuk hati. Aku melihat senyum dan tatapan hangatmu di suatu pagi ketika  hujan tak pernah hadir,  tapi kau lalu hilang ditelan kabut pagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun