Setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri, misalnya ke khasan dalam bahasa, pakaian adat, lagu daerah, tempat wisata, makanan dan lain-lain. Kekhasan ini menunjukkan keunikan dari setiap daerah yang diikat dalam kesatuan BHINEKA TUNGGAL IKA. Kali ini, saya mau mengajak para kompasianer untuk mengintip keunikan Jagung Bose, makanan khas daerah Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Yukk intip beberapa keunikan dari makanan khas tersebut, di bawah ini:
1. Bahan Jagung Bose
Salah satu makanan khas masyarakat Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah Jagung Bose. Makanan khas ini telah menjadi makanan pokok yang diwariskan dari nenek moyang sampai dengan saat ini. Bahan utama dari Bose adalah Jagung. Biasanya masyarakat Soe, di musim hujan yang berkisar dari bulan Desember-Juni, memanfaatkan curah hujan untuk menanam Jagung. Tanaman Jagung ini biasanya dipanen ketika berumur 4-5 bulan. Jagung yang telah dipanen, dikeringkan di dalam rumah bulat (rumah tradisional suku Timor) selama berbulan-bulan. Setelah Jagung kering, maka tahapan selanjutnya adalah diambil untuk dibuat menjadi Bose. Biasanya masyarakat Soe pada umumnya lebih suka makan makanan tersebut.
2. Pengolahan Jagung Bose
Proses pengolahan makanan Bose memakan waktu yang cukup lama. Pada awalnya Jagung yang dipanen harus dikeringkan berbulan-bulan. Proses pengeringan Jagung harus benar-benar total dilakukan. Sebab Jagung yang tidak kering tidak bisa diproses menjadi Bose. Setelah dirasa kering, maka tahap selanjutnya adalah di kupas kulitnya lalu ditumbuk menggunakan lesung (sebuah alat tradisional yang digunakan untuk menggiling Bose). Setelah ditumbuk selam 2-3 jam, maka Bose dikeluarkan dari lesung dan ditapis (proses pemisahan kulit Jagung dengan Bose). Proses ini bisa memakan waktu 30 menit. Setelah proses pemisahan kulit Jagung, maka tahap selanjutnya adalah proses untuk memasak.
3. Bahan Campuran Jagung Bose
Pada tahapan ini, Bose sudah bersih dan siap untuk dimasak. Pertama-tama, Bose dimasukan ke dalam periuk (tempat masak yang terbuat dari tanah Liat), kemudian ditambahkan dengan air secukupnya sesuai volume Bose yang ada di dalam periuk. Setelah itu, api dinyalakan dan periuk diletakan di atas tungku. Setelah itu, satu jam kemudian, Bose kembali diperiksa untuk menambahkan bahan-bahan campuran seperti kacang hijau, kacang nasi, kacang tanah, daun labu, daun pepaya dan santan kelapa. Bahan-bahan tersebut, dicampurkan sesuai dengan keinginan pemasak. Paduan antara bahan-bahan tersebut akan menghasilkan kenikmatan tersendiri ketika menikmati Bose. Setelah 1 jam kemudian Bose yang telah matang siap untuk disajikan. Pada saat makan, biasanya ada sambal mentah yang disiapkan sebagai bahan tambahan dalam menikmati makanan khas Soe tersebut. Makanan ini cocok sekali dimakan pada saat musim hujan karena paduan antara bahan campuran dan sambal mentah yang disiapkan menghasilkan kenikmatan yang khas.
4. Mengandung Banyak Karbohidrat
Bose juga adalah makanan yang banyak menghasilkan karbohidrat. Berdasarkan tutur dari masyrakat lokal, makanan ini cukup dimakan satu kali dalam sehari. Misalnya Bose dimakan pada jam 7.00 maka sepanjang hari kita akan terus beraktifitas tanpa merasa lapar sampai jam 5.00 sore. Â Hal ini menunjukkan bahwa makanan khas ini mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Selain mengandung karbohidrat yang tinggi, Bose juga menjadi makanan bergizi yang memberikan nutrisi tambahan ketika mengonsumsinya.