Pada tanggal 26 Juni 2024, pukul 11.30 WIB, kami melakukan wawancara dengan seorang ibu rumah tangga di Medan Sunggal untuk memahami dampak kemiskinan di lingkungan tersebut serta upaya yang dilakukan untuk mengelola keuangan rumah tangga dan peran bantuan pemerintah. Wawancara ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata tentang kehidupan masyarakat di wilayah tersebut dan tantangan yang mereka hadapi.
Pandangan tentang Kemiskinan di Lingkungan Sekitar
Menurut ibu yang kami wawancarai, kemiskinan di lingkungan Medan Sunggal disebabkan oleh kurangnya kemauan dari sebagian orang untuk bekerja keras. "Kemiskinan ya? Kalau di sini miskin tetap miskin karena orangnya malas. Jadi rata-rata di sini menengah ke bawah. Contoh, tengok sini parkir-parkiran semua, sudah parkir, sudah susah, narkoba lagi jadi kayak mana bisa maju," jelasnya.
Tantangan dalam Mengelola Keuangan Rumah Tangga
Ibu tersebut juga mengungkapkan tantangan terbesar dalam mengelola keuangan rumah tangga di tengah situasi ekonomi yang sulit. "Keuangan pandai-pandailah, ini kan sulit masa keuangan terutama di dagang kita. Harus pandai muter-muterkan uang. Jadi kurang-kuranglah yang perlu dikeluarin, enggak boleh boros itulah intinya," katanya.
Program Bantuan yang Paling Membantu
Ketika ditanya tentang program bantuan yang paling membantu keluarga-keluarga di sekitar, ibu ini menyebutkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai program yang sangat membantu. "Program bantuan BLT misal yang paling membantu keluarga itu. Keluarga kami gak ada dapat BLT tapi sekitar sini orang banyak dapat BLT. saya agen brilink,setiap hari di wilayah sunggal ini banyak yang nunggu keluar BLT itu saja . nunggu bantuan dan terus kerja malas, cek bu cek ngecek terus cek terus tapi kalau di keluarga kami enggak ada dapat BLT. Gak dikasih masih bisa kerja kok," ujarnya.
Peran Pemerintah dalam Mengurangi Kemiskinan
Mengenai peran pemerintah dan organisasi dalam mengurangi kemiskinan, ibu ini menganggap bahwa peran tersebut tidak akan efektif jika masyarakatnya sendiri tidak mau berubah. "Intinya manusianya mau di kayak mana pun , kalau udah dasarnya malas manusianya tetap malas ," tegasnya.
Kesimpulan