Mohon tunggu...
Yesi Wening Sari
Yesi Wening Sari Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Iqra, menulis, berkreasi, dan bermasyarakat atau interaksi sosial.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Atur Siasat dan Preventif Bila Terjadi Konflik Nuklir di Semenanjung Korea.

15 September 2024   11:31 Diperbarui: 15 September 2024   11:52 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest:https://rakyatpembaruan.com/korut-ingatkan-semenanjung-korea-di-ambang-perang-nuklir/Input sumber gambar

Oleh Yesi Wening Sari

Media sosial yang terus-terusan menjadi viral ialah peperangan atau penjajahan bangsa Palestina dengan Israel, dan banyak umat membela Palestina di seluruh belahan dunia, tidak memandang agamanya. Masalah konflik dua negara itu tentu tidak ingin sampai terjadi di Indonesia. Sebagai yang mayoritas petani antara siap dan tidak siap, sebab tidak punya senjatanya, adapun alat senjata untuk memudahkan memanen hasil panen sumber daya alam. Beda lagi dengan Polisi dan TNI atau orang bekepentingan lainnya. Senjata bisa pistol. Senjata itu tentu harusnya tidak sembarangan dipakai, seperti halnya berita yang pernah terjadi.

Kerusakan di muka bumi ini terjadi karena manusia sendiri, manusia yang merasa kurang puas, angkuh, dan dendam. Korea Selatan dan AS (Amerika Serikat) melalukan latihan militer, hal ini membuat Korea Utara curiga, sehingga ia mengancam akan perang nuklir, bahkan sudah menjatuhkan nuklir di laut. Indonesia melalui komisi I di DPR RI berupaya melakukan jalan yang ditempuh dengan cara komunikasi atau dialog, diplomasi secara damai, akan tetapi dalam akhir-akhir ini mengalami kebuntuan (Rizki Roza: Isu Sepekan, 2014). Hal tersebut tentu bagian dari preventif negara.

 Sama-sama namanya Korea nama depannya, kenapa harus bertengkar, seperti halnya kakak adik saja, saling bertengkar tapi sayang, tetapi tidak dengan senjata. Islam sendiri tujuannya rahmat lil alamin, yaitu memberikan rahmat untuk semesta alam. Alam ada di dunia, yaitu bumi, dan umat manusia semuanya. Indonesia sendiri termasuk umat beragama, yang mana jika beragama tentu punya tujuan, yaitu meminta perlindungan kepada Tuhan. Indonesia dengan enam agama, dan juga penghayat kepercayaan.

Siasat datangnya juga bisa dari Tuhan. Kejahatan dari yang memerangi, seberapa cerdiknya strategi yang dibuat, tetap saja, Tuhan punya rencana yang tidak pernah manusia tahu, dan itu terjadi di malam hari ketika manusia biasanya tidur. Manusia lalu berkata aku tidak akan tidur, untuk menyiapkan apa yang akan aku buat untuk melawan musuh, silahkan saja, kami punya kekuatan doa dan juga rencana, yang kamu juga tidak pernah tahu. Alhasil sama-sama punya rencana, kira-kira mana yang akan menang. Atur siasat ialah sebuah rencana yang dibuat manusia jika akan berperang menghadapi musuh, dalam Islam sendiri ada istilah jihad, dan jihad tidak harus dengan senjata, melainkan dengan jiwa juga bisa. Bukan agamanya, tetapi jalan ceritanya yang akan berbeda Korea Utara-Korea Selatan, Palestina-Israel. Apa dulu ada sejarahnya Korea, sehingga menjadi Selatan dan Utara, kenapa tidak begitu saja. Kenapa harus uji coba, dan bangga dengan senjata untuk kerusakan.

Penulis sendiri saja takut, dengan sederhananya saat bulan puasa penuh dengan mercon, mercon dilempar-lempar sembarangan, setiap pagi yang pada melakukan aktivitas lari maraton, padahal bagi yang punya penyakit jantung itu sungguh mematikan. Indonesia bukan maksud ikut campur tangan dengan masalah negara lain, tetapi ini bentuk kasih sayang saja, selain itu jika memang terjadi  kembali, nuklir diterjunkan di semenanjung Korea tentu akan kena wilayah di sekitarnya, dan Asia Tenggara juga kena. Korea utara pada tahun 2020 melakukan isolasi, bisa menjadi kecurigaan,  kekuatan pemerintahnya otoriter, itu yang sangat membahayakan. Menarik diri untuk membuktikan bahwa Korea Utara negara terkuat dan makmur. Kuat disini dalam bidang militer, yaitu senjata nuklir. Denuklirisasi semoga saja bisa, namun tidak ada yang tahu juga (Sita Hidriyah: Info Singkat, http://puslit.dpr.go.id, 2020).

Kerugian yang dirasakan bukan hanya pada negara, tapi juga masyarakat biasa. Pemerintah perlu membuat pasukan khusus yang anti siaga guna mewaspadai, sebuah organisasi yang mempunyai kesadaran, bukan LSM akan tetapi kelompok tersebut boleh berasal dari masyarakat yang kerja di sana. Dampaknya masyarakat tidak merasa khawatir, dan kelompok tersebut harus seseorang yang menguasai bahasa Korea, Inggris Amerika, dan Indonesia.  Desas desus kabar bisa terdengar, maka warga yang bekerja di dekat Asia Timur atau Semenanjung Korea bisa kembali ke Indonesia, atau bisa dirundingkan kembali karena Asia Tenggara juga bisa terkena dampak juga.

 Korea Utara akhirnya menerima dan melalukan denuklarisasi dengan kesepakatan deklarasi Panmunjom. Amerika Serikat punya kekuatan senjata paling dahsyat, sehingga punya peran juga menjadi moderator seharusnya bagi kedua Korea tersebut, selain daripada Cina. Puncaknya kesepakatan itu pada pertemuan Kim-Moon di DMZ Panmunjom. (Arda, Rizky, Michael : Insignia Journal of International Relations, 2018). Cina  menjadi salah satu sekutu dengan Korea Utara, otomatis Cina juga mempunyai senjata, maka akan menjadi perang dunia keberapa lagi, jika sampai terjadi antara AS, Jepang, dan Cina, tiga negara yang mempunyai persenjataan yang juga hebat, termasuk juga Korea. Indonesia perlu waspada saja, tidak ikut campur dengan terang-terangan membela negara mana dan mana, karena sama sekali kita tidak tahu kebenarannya, boleh jadi juga Korea bertengkar didasari faktor kecurigaan, atau ketakutan akan sesuatu.

Asia Tenggara mempunyai ASEAN atau organisasi lainnya, harus menjadi perkumpulan yang kompak bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, untuk memikirkan hal ini juga, sebagai bagian mencegah sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, sama halnya covid-19. Semakin maju zaman, teknologi bukan hanya positif, tapi sangat bisa berdampak ke hal negatif, atau tidak bisa beradabtasi dengan kemajuan zaman akan menyebabkan kerusakan jiwa dan badan. Asia Timur juga tentu demikian, mempunyai organisasi, maka bisa saling ketersambungan dengan komunikasi, akan tetapi manusia mempunyai rasa curiga permasalahannya, dan bisa tidak jujur, dengan apa-apa yang terjadi, maka perlu mempunyai mata-mata seperti intelijen.    

Daftar Pustaka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun