Minggu, 7 Agustus 2016 suasana Kota Tua siang ini sedang ramai-ramainya. Saya melangkahkan kaki memasuki Museum Bank Mandiri dan menjumpai "Pameran foto Habibie dan gebyar aneka lomba yang dilaksanakan berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends of Mandiri Museum" Pameran ini dibuka untuk umum mulai 24 Juli 2016 hingga 21 Agustus 2016 di Museum Bank Mandiri, Kota Tua - Jakarta Barat. Beragam foto mulai dari kanak-kanak hingga dewasa terpampang nyata di atrium Museum Bank Mandiri. Tiada luput dari pandangan saya tiap rekam jejak beliau melalui potret yang ditampilkan. Tiap gambar seakan bercerita tentang kisah lampau yang tak pernah usang dan memberikan sentuhan inspirasi bagi anak negeri.
dok: pribadi
Prof. BJ Habibie merupakan “Sang Jenius” dari Indonesia. Beliau adalah ilmuwan Muslim yang dikenal dunia. Mantan presiden ke – 3 Republik Indonesia (RI) ini merupakan pencetus Teori Habibie dan Metoda Habibie diantaranya yaitu teori tentang thermodynamics (Ilmu pergerakan panas), konstruksi dan aerodynamics (Ilmu dinamika udara), selain itu beliau juga merupakan penemu rumus Factor of Habibie, Prediction of Habibie, dll.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia membutuhkan orang yang jeli melihat persoalan sekaligus dapat memperbaiki keadaan. Banyak memang yang pandai membahas masalah dengan teliti, cermat dan mendetail. Tapi sayangnya sedikit yang mampu melakukan perubahan untuk memperbaiki keadaan. Pak Darmono selaku Founder dan CEO Jababeka menyebutnya kekuatan “Create Something Out of Nothing”. Prof. Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie bisa jadi termasuk di dalam sedikit orang tersebut. Beliau merupakan “makhluk langka” yang dimiliki Indonesia, seorang teknokrat yang akhirnya nyemplung dalam pusaran politik tanah air.
dok: pribadi
Sebagaimana yang dituliskan Manning (2000) dalam bukunya pada Bab II “Pemerintahan Peralihan Habibie: Reformasi, Pemilihan Umum, Regionalisme dan Pergulatan Meraih Kekuasaan”, disebutkan bahwa dalam pemerintahan terdahulu, Prof. BJ Habibie berhasil bertahan dan memimpin sebuah kurun reformasi yang mengagumkan, yang hampir-hampir bergaya Gorbachev yang pada masa pemerintahannya melakukan perubahan besar-besaran dalam sistem perekonomian dan politik yang secara langsung maupun tidak langsung memicu bubarnya Uni Soviet.
Lebih lanjut diuraikan bahwa dalam membentuk format politik baru, penentu kelestarian politis Prof. BJ Habibie ialah kemampuannya menghayati dan melaksanakan reformasi atau sekurang-kurangnya kesanggupannya untuk mengesankan bahwa beliau menghayati dan melaksanakan reformasi sampai setuntas mungkin.
Prof. BJ Habibie memiliki rencana dan program yang tesusun secara rapi dan sistematis untuk melaksanakan reformasi administrasi meski beliau hanya menjalankan pemerintahan selama 17 bulan (512 hari). Kendati demikian, beliau telah membangun dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis. Beliau tetap bekerja keras menuntaskan reformasi politik sesuai keyakinan pemikirannya.